Biaya layanan Dana ter-update tahun 2025, nggak lagi gratis!
Sebagai pengguna dana, aku sudah lama menjadi pengguna E-wallet dana, sebelum menjadi pengguna E-wallet aku sebenarnya pengguna OVO. Akan tetapi ketika OVO menerapkan baya deposit sebesar 1000 per transaksi, aku jadi pindah ke E-wallet dana. Sebelumnya selama beberapa tahun menggunakan dana, nggak ada biaya sama sekali yang di bebankan oleh DANA. Bayar kuota harganya sesuai, belanja di alfagift harganya sesuai, transfer ke sesama pengguna dana juga sama, deposit saldo nggak ada biaya.
Sekarang dana sudah banyak mengenakan biaya kepada pelanggan nya, biaya ini kecil bagi menurut sebagian orang. Kalau menurutku justru besar, karena setiap hari kita melemparkan uang ke DANA lalu di pakai untuk belanja, kalau di totalkan jumlahnya besar sekali loh.
Untuk merchant kecil DANA membebankan biaya 1.5% untuk transaksi produk retail non digital, kalau produk digital fee nya 2% dan belum termasuk pajak. Di beberapa platform aggregator biaya fee untuk membayar menggunakan gerbang pembayaran DANA bisa sampai 3% loh.
Di tahun 2025 mendatang pajak bakalan naik 1% dari sebelumnya 11% jadi 12%, kenaikan PPN akan menambah jumlah biaya yang harus kita bayar sebagai bagian dari penggunaan E-wallet DANA. Bukan hanya harga PPN produk yang kita bayar, tapi metode pembayaranya juga kena pajak.
Beberapa marketplace besar tidak mengenakan biaya tersebut ke konsumen akhir, karena memang sebenarnya biaya MDR itu di tanggung oleh merchant bukan konsumen. Namun sebagian platform retail membebankan biaya tersebut ke konsumen akhir, harga produk sering kali di tambah dengan biaya MDR dan biaya pajak nya.
Kalau kamu pernah membayar tagihan di marketplace besar seperti Shopee, Lazada, TiktokShop atau beli paket By.U atau marketplace lainya yang umur kita temui, pasti harga yang kita bayar sesuai dengan harga yanng ada di invoice. Hanya di kenakan biaya layanan dari platfrom bukan dari penggunaan E-wallet, sebenarnya mereka marketplace besar menjalin kemitraan dengan penyedia gerbang pembayaran ( DANA, OVO, GOPAY ).
Karena transaksinya besar ada dua model kemitaraan yang mereka terima, model pertama mereka di bebaskan dari membayar biaya dengan kerja sama untuk meningkatkan ekosistem penggunaan aplikasi lintas bisnis. Misalnya orang yang punya marketplace bisa menawarkan diskon agar pembeli membayar menggunakan E-wallet dana, sehingga menambah basis pengguna dana. Ada juga model yang di mana korporasi di berikan discount MDR yang sangat rendah karena transaksinya banyak.
Berbelanja di shop besar dengan biaya yang di dibayarkan sama, merupakan hal biasa bagi kita. Bahkan bisa menikmati diskon, itu sebabnya kita mau jadi pengguna E-wallet misalnya DANA. Tapi di marketplace Retail yang sekala kecil kita bakalan di kenakan biaya MDR yang di bebankan kepada konsumen akhir, dalam bentuk persentase. Umumnya yang di terapkan 1.5% - 2.5% yang belum termasuk biaya PPN.
1.5% akan berasa mahal saat nominal transaksinya sudah lebih atau sama dengan Rp 500.000, dengan 1.5% transaksi 500rb biaya layanan transaksi bisa tembus 75000. Lebih mahal dari pada penggunaan Virtual Bank account yang hanya berkisar Rp 25000 - 5000 per transaksi. Ya kalau kita transaksi kecil-kecilan memang nggak terasa, coba akumulasikan saja jumlah transaksi bulanan pasti jauh lebih besar biaya nya.
Selain biaya MDR yang di kenakan pada Merchant, dana mengenakan biaya deposit, kamu bakalan kena potongan 500 rupiah ketika deposit saldo dana. Potongan ini kemungkinan bakalan naik jadi 1000 rupiah di tahun depan. Ada lagi biaya transfer ke sesama pengguna dana, kalau kamu sering pakai layanan transfer ke sesama pengguna dana, setelah mencapai limit 100x transaksi bulanan kamu bakalan di kenakan Rp 100 - 270 per transaksi .
Bagi pengguna dana yang jarang deposit mungkin jarang merasakan biaya seperti ini, saya sendiri sudah mencoba nya. Ya meskipun transaksi yang mereka ambil kecil-kecil kalau kita sering bertransaksi lama-lama jadi bukit dan banyak, seperti persentase, nominal tetap dann lainya.
Siapa bilang kalau E-wallet dana itu gratis, kita sih nggak di kenakan biaya saat menyimpan uang di E-wallet dana bahkan mereka sendiri yang akan menikmati uang member yang mengendap di sana. Sebab jumlah uang yang menumpuk di rekening bank penapung milik prusahaan dana bisa menghasilkan bunga loh, dan itu di nikmati sendiri oleh DANA.
Layanan | Max Gratis | Biaya |
---|---|---|
Transfer ke sesama pengguna dana | 100x transaksi | Rp 100 - 275 |
Topup/Deposit saldo dana | 10x transaksi | Rp 500 |
Transfer ke rekening bank | 10x transaksi | Rp 2.500 |
Bayar di Merhant Retail | 0 transaksi | 1.5% - 3% |
Dana memungkinkan kita untuk transfer ke rekening bank, kuota gratis di berikan 10x. Setelah kuota gratis habis, akan ada biaya transfer yang di kenakan yaitu Rp 2500 per transaksi. Kalau di lihat biaya nya kecil-kecil, tapi bank juga kecil kok untuk transfer menggunakan antar bank lewat jalur Bifast harganya sama Rp 2500 per transaksi juga.
Limit untuk masing-masing akun hanya dapat menerima dan mengirim dana dengan akumulasi dana masuk maksimal 20 juta per bulan. Kalau masalah limit sih menurutku nggak jadi permaslaahan sih, tapi pengambilan dana pelanggan secara sepihak dan tidak terdokumentasi secara resmi lewat posting blog mereka sudah bisa di kategorikan sebagai tindakan penipuan.
Dana merupakan E-wallet dengan basis pengguna yang sangat besar, banyak di adopsi oleh platform ecomerce, dan juga bisnis UMKM tak heran kalau mereka bisa lebih sukses. Aku tertarik menggunakan dan lantaran menanggap bahwa biaya layanan mereka rendah. Kini setelah fitur QRIS dari Bank Indonesia di keluarkan, aku rasa QRIS jauh lebih murah untuk transaksi pembayaran dengan denominasi kurang dari 400 ribu.
Sementara virtual Bank account lebih cocok untuk bertransaksi pada denominasi di atas 500 ribu rupiah. Jangan sampai tergocek dan tergiur layanan dana murah, kalaupun harga yang di bayar sama dengan jumlah harga itu apsti yang menanggung MDR merchant nyaa/toko nya.
Tagged : #Dana #E-wallet #keuangan #uang , pada Kamis, 26 Desember 2024 07:24 WIB