Susah banget cari kerja, hidup udah miskin orderan menipis

Kenapa yah, gw tuh malah jadi Susah banget sekarang.

Entahlah gw bingung sama diri sendiri, sejak tinggal bersama bapak dan jauh dari relasi, gw lebih suka menyendiri. Gw nggak cakep, gw paling jelek di antara circle. Di era sekolah, jangakan mau dapat teman, bahkan cewek pada jijik lihat tampang gw yang beginian.

Masa kecil yang kelam, gw sering kelaparan ketika tinggal bersama bapak, gw jauh dari relasi yang membuat gw lupa bagaimana cara bergaul bersama teman. GW gak pernah beli baju baru ketika tinggal bersama bapak, semua baju yang gw pakai bukan beli tapi hasil dari pemberian orang lain, hanya sedikit yang beli.

Inget banget dulu, saking miskin nya nggak pernah sarapan ketika mau pergi ke sekolah. Bahkan siang hari gw nggak makan siang, hanya ada makan malam. Dulu waktu bapak masih kerja di sini, steam MOBIL. Makan siang masih ada, walaupun lauknya ala kadarnya.

Gizi gw gak terjamin, setiap hari makan mie instan + nasi. Kadang tahu, kadang telur, pilihan lauk nggak ada yang lain. Itu doang yang bisa di beli. Karir gw yang cemerlang, gw yang beri julukan profesor pun harus sirna, karena kemiskinan akut. Nggak tahu mau gimana..

Gw termasuk orang yang lambat beradaptasi, semua harus di jelaskan se-detail mungkin baru gw bisa paham. Gw juga termasuk orang yang takut akan resiko, jadi apapun yang gw lakukan pasti sangat berhati-hati dan nggak mau ambil resiko yang merugikan. Ini sejalan dengan pengalaman hidup yang gw alami selama tinggal bersama bapak.

Jujur saja, ketika lulus tahun 2019 gw belum pernah melamar pekerjaan di perusahaan manapun. Bahkan seiring waktu kondisi kesehatan gw jadi lebih memburuk. GW sering sakit, gw mengalami gigi berlubang bahkan hampir sebagian besar gigi gw yang berlubang habis karena tidak pernah di obati, begitu juga dengan kondisi telinga gw yang sudah terkena OTITIS MEDIA SAPURATIF KRONIK.

Andaikan saja gw gak punya penyakit itu, cukup fisik saja yang jelek terutama susunan gigi yang tidak rapih. Pasti gw jadi orang yang paling excited menjalani hidup, sayang semua itu hanya mimpi yang sulit sekali gw capai di usia sekarang.

Umur gw sekarang udah 26 tahun, pekerjaan nggak nentu. Gw bekerja sebagai pengusaha fullstack developer, gw mengembangkan program berbasis SaaS di netzku. Penghasilanya nggak gede, konten kreator jauh lebih gede penghasilanya dari gw.

GW bingung, kenapa sih gw harus berjuang ekstra keras agar bisa mencapai suatu titik tertentu. Misalnya Netzku itu adalah hasil perjuangan yang ekstra tinggi, gw bergadang sampai jam 3 malam buat mengerjakan project tersebut, gw harus cari client sebanyak mungkin dan harus terkunci stress, depresi karena bingung ngerjain project client. Semuanya gw lakukan untuk mendapatkan modal utama guna mendirikan bisnis.

Masalahnya gw gak pernah kuliah, gw bingung apa yang harus di lakukan, pekerjaan gw sama sekali tidak terkontrol, tidak termanage dengan baik. Kadang motivasi gw hilang selama bekerja, fikir gw begini. Temenluh udah pada nikah luh kapan? Kapan, hari gini penghasilan masih sejuta mau sampai kapan menjalani hidup yang miskin ini.

Gw melihat sekali perkembangan jaman, anak lahiran tahun 2003, 2004, 2005 dengan mudah mereka mencapai kesuksesan. Bahkan mental mereka kuat-kuat, mereka udah pada nikah, udaha pada punya keluarga, pekerjaan di perusahaan. Apalagi yang jadi content creator sukses banyak sekali.

Gw bukan FOMO ( FEAR OF MISSING OUT ), gw cuma takut kalau nggak mulai sekarang kapan lagi. Di tahun depan akan banyak orang yang punya profile di sosial media, dan itu mendulang penghasilan bagi mereka, sementara jika aku baru mulai maka aku akan ketinggalan jaman. Bekerja perusahaan? gaji gak nentu, lapangan pekerjaan memang banyak.

Tapi nggak semua dari mereka bisa memberikan gaji yang layak. Adik saya bekerja sebagai petugas steam mobil, salah satu pekerjaaan yang sudah di lakukan oleh bapak saya selama 50 tahun. Menurutku pekerjaan tersebut sangat tidak mampu untuk menghidupi keluarga, buktinya kami adalah produk GAGAL.

Kami kekurangan makan, kami tidak mendapat akses kesehatan, kami tidak punya kendaraan. Miris rasanya, kok begini ya HIDUP. Saat ini motivasiku terombang ambing, saat ada pekerjaan rasanya sangat menantang sekali sementara penghasilan yang di terima sangat rendah.

Kemarin aku mendapatkan clinet untuk development sebuah web akuntansi yang mereka pakai untuk perusahaan. Dari pekerjaan project tersebut, aku mendapatkan remunerasi 3.5 juta. Dan lama durasi pengerjaan 1 bulan, sebenarnya bisa sih aku bekerja lebih giat lagi kalau di perusahaan misalnya di mana GAJI sudah tercover dan aku nggak takut lagi akan itu.

Sebenarnya aku nggak paham koding, aku nggak paham pemrograman, tapi aku mencari sebaris kode di internet untuk di aplikasikan. Aku mencari algoritma bagaiaman cara memprogram aplikasi from scract alih-alih menggunakan framework ataupun library.

Bahasa pertamaku HTML, kemudian aku belajar CSS, pada tahun 2015. Sayang aku nggak punya devices, kemiskinan parah, yang membuatku nggak bisa akses sumber teknologi. Apalagi untuk memnjalankan project itu butuh uang, sementara aku masih menggunakan facebook mode ungu. ( Faccebook Gratis ).

Umur 26, bentar lagi 27 tahun dan itu sudah menutup gerbang bagiku untuk bekerja di perusahaan. Sementara di sini kebanyakan orang bekerja di perusahaan, terutama tambang. Perusahaan tambang paling banyak di kejar ketika ada siswa baru lulus, tambang sangat menjanjikan. Bekerja untuk mengoperasikan alat berat dengan gaji 4 juta - 8 juta per bulan.

Sementara itu, pekerjaan lain tidak memberi gaji yang lebih. Apalagi yang mau di harapkan, Steam Mobil gaji harian 50rb - 80rb per hari. Bangunan 100rb per hari tapi capek, fisik ku jelas nggak kuat kalau mau kerja bangunnan. Sebenarnya elektronik menjanjikan, sayang di sini jarang ada ahli atau orang yang mau nyervis barangnya. Apalagi kursus elektronika mahal, aku mah nggak punya uang.

Skill yang aku miliki saat ini aku bisa membuat website berbahasa PHP, NODEJS, HTML, JQUERY, atau bahasa lainya. Aku hafal elekronika ringan seperti Transistor, Resisstor, Dioda, dan lainya. Aku anak listrik punya pengalaman menginstallasi panel surya sistem 12, 24, dan 48V. Ya walaupun kemampuann belum sepenuhnya ter-asah, tapi kemana harus menyalurkan kemampuan tersebut.

Satu-satunya langkah adalah memulai kanal youtube, menjadi konten kreator dan membelanjakan uang nantinya untuk HOBI. Dari situ juga akan tercipta lapangan kerja, seperti halnya brewog audio, Project Ringan dan lainya. TAPI AKu butuh uang dulu untuk bisa mengarah ke sana, banyak perjuangan yang aku lakukan semuanya GAGAL TOTAL.

Aku menabung, mengumpulkan barang bekas di tahun 2017-2018. Berharap dengan benda tersebut dapat di pakai kembali untuk memperbaiki alat elekronik, tapi GAGAL. Aku nggak dapat dukungan finansial, nggak dapat dukungan dari orang tua. JAdi konten kreator, aku nggak punya modal yang harus di bagikan.

Kemarin channel Yotube ku sudah menghabiskan 5 jutaa hanya untuk bikin project panel surya, subs nya? nggak nambah. Aku udah coba membangun perusahaan ku sendiri yaitu Netzku. Saat ini masih berjalan, dan berproses. Masalahnya aku nggak punya kemampuan dalam bidang marketing, begitu juga banyak pelanggan yang mengharapkan keinginan mereka terpenuhi tapi tdak mampu membayar lebih.

Bingung dengan kehidupan, orang bilang kalau udah nggak menguntungkan YO tinggalkan cari peluang baru. Tapi aku punya trusst issue, dan aku juga trauama akan terjadi resiko, oleh sebab itu aku masih bertahan dengan gaji kecil dan bekerja di sini. Harapanya aku bisa mendapatkan lebih banyak client agar bisa mencapai keingnan yang aku idamkan dari dulu. Yaitu, mempunyai rumah sendiri dan segera MENIKAH.

Tagged : #Pekerjaan #Kerja #Penghasilan , pada Rabu, 22 Januari 2025 19:22 WIB