Mengenal bahan gelatin, bahan pembuatan kapsul
GtDuit.com - Gelatin merupakan senyawa turunan protein yang banyak dimanfaatkan dalam industri makanan dan minuman, farmasi, kecantikan, kimia, fotografi, dan militer. Gelatin diperoleh dengan cara mengekstrak kolagen hewan dan mengeringkannya.
Karakteristik gelatin adalah bening sehingga tembus cahaya, tak berwarna, rapuh (jika kering), dan tak berasa. Sumber utama gelatin yang ada di pasaran berasal dari kulit babi. Akan tetapi, permintaan akan gelatin semakin meningkat setiap tahun, sehingga penelitian terus dilakukan untuk mencari sumber gelatin yang lain.
Sumber alternatif gelatin terus dikembangkan karena ada beberapa alasan. Pertama, gelatin dari babi menimbulkan masalah bagi penduduk Muslim dan Yahudi karena babi merupakan hewan yang haram dikonsumsi. Kedua, alasan keamanan terkait dengan wabah penyakit Bovine Spongiform Enchelopathy (BSE). Ketiga, adanya reaksi alergi pada sebagian orang terhadap produk dari babi maupun sapi.
Gelatin yang berasal kulit dan tulang ayam mempunyai keterbatasan karena hasil gelatin yang diperoleh sangat rendah. Selain itu, kulit ayam merupakan bahan baku yang bernilai tinggi untuk diproduksi menjadi produk lain. Gelatin dari ikan menjadi prospek yang lebih bagus untuk dikembangkan.
Bahan baku gelatin dapat diperoleh dari kulit, tulang, maupun sirip ikan. Kulit ikan merupakan limbah pengolahan hasil perikanan, seperti pada industri fillet, yang tidak mempunyai nilai ekonomis bahkan dapat merugikan.
Saat ini, pemerintah Indonesia semakin meningkatkan pengembangan industri di bidang perikanan. Ikan patin merupakan salah satu ikan yang banyak dikembangkan karena tingginya permintaaan baik dari pasar domestik maupun internasional. Produksi ikan patin dalam negeri terus mengalami peningkatan.
Di Jawa Timur sendiri, daerah Tulungagung dan sekitarnya adalah lumbung budidaya ikan patin. Sebagian besar ikan patin diolah menjadi fillet (30%) sedangkan sisanya merupakan limbah. Kulit ikan patin ini dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gelatin.
Pengembangan gelatin alternatif dari kulit ikan patin di Indonesia telah dilakukan oleh UPT PMP2KP Surabaya melalui Seksi Pengembangan Produk. Proses ekstraksi kulit patin menjadi gelatin dilakukan dengan menggunakan NaOH dan Asam Asetat. Tahapan awal pada perlakuan basa, kulit direndam dengan NaOH.
Penambahan NaOH memutus beberapa ikatan sambung silang antar rantai. Selanjutnya ditambahkan asam yang diikuti dengan pemanasan, maka struktur serat kolagen putus secara irreversibel menghasilkan gelatin. Asam asetat berfungsi untuk menetralkan medium dan menghidrolisis kolagen sehingga kulit nampak mengembang.
Ekstraksi gelatin ikan patin sebagai bahan alternatif untuk industri makanan, farmasi, kecantikan, dan industri lainnya adalah langkah yang sangat baik dalam mengurangi ketergantungan pada sumber gelatin yang berasal dari babi atau sapi. Selain itu, ekstraksi gelatin dari kulit ikan patin juga memberikan manfaat ekonomi yang positif dalam pengolahan limbah ikan patin.
Produksi gelatin ikan patin dapat meningkatkan nilai tambah pada limbah ikan patin dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat terutama di sekitar daerah budidaya ikan patin. Hal ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Namun, dalam pengembangan gelatin ikan patin sebagai alternatif gelatin yang lebih ramah lingkungan dan halal, perlu juga memperhatikan aspek keberlanjutan dan keselamatan pangan. Proses ekstraksi gelatin ikan patin harus memperhatikan standar keamanan pangan dan lingkungan yang berlaku.
Selain itu, penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kuantitas gelatin ikan patin. Proses ekstraksi gelatin ikan patin dapat dioptimalkan dengan menggunakan teknologi yang lebih modern dan efisien, sehingga dapat menghasilkan gelatin dengan rendemen yang lebih tinggi dan kualitas yang lebih baik.
Dalam jangka panjang, pengembangan gelatin ikan patin juga dapat diintegrasikan dengan konsep bioekonomi dan ekonomi sirkular. Limbah ikan patin yang dihasilkan dari ekstraksi gelatin dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam produksi pupuk organik, pakan ternak, atau bahan bakar alternatif. Dengan demikian, pengembangan gelatin ikan patin dapat memberikan manfaat ganda bagi masyarakat dan lingkungan.
Kesimpulannya, gelatin ikan patin merupakan salah satu alternatif yang menjanjikan dalam pengembangan sumber gelatin yang lebih ramah lingkungan dan halal. Proses ekstraksi gelatin ikan patin dapat meningkatkan nilai tambah pada limbah ikan patin dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Namun, perlu juga memperhatikan aspek keberlanjutan dan keselamatan pangan dalam pengembangan gelatin ikan patin. Dalam jangka panjang, pengembangan gelatin ikan patin dapat diintegrasikan dengan konsep bioekonomi dan ekonomi sirkular untuk memberikan manfaat ganda bagi masyarakat dan lingkungan.
Tagged : #bahan_dasar #bahan_obat , pada Jumat, 03 Maret 2023 11:24 WIB