Tanam modal di saham vs tanam modal di sebuah project pilih mana?

Cara menginvestasikan uang yang kita punya

GtDuit.com - Tidak baik membiarkan unag mengendap di rekening, jika kalian punya banyak uang lebih baik di investasikan. Apa lagi saat ini nilai mata uang semakin hari makin turun, ya tentu saja di pengaruhi oleh aktifitas manusia. Ada sebuah bukti menunjukan, bahwa nilai uang tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Contohnya nilai dengan naiknya harga barang dan jasa, artinya kita membutuhkan lebih banyak nilai uang untuk membeli produk ataupun membayar jasa.

Jika kita menyimpan uang jadul tahun 50-an, dengan nilai 500 rupiah ( pada saat itu 500 rupiah sudah banyak sekali ) tapi sekarang nilai 500 rupiah sama sekali tidak ada nilainya. Gak ada lagi jajanan yang bisa di dapatkan dengan harga 500 rupiah.

Ini artinya jika kita menyimpan uang di bank maka nilai uang tersebut tetap dan tidak mengalami perubahan, nilai uang tetap dan kemungkinan 5-10 tahun ke depan nilainya jatuh. Oleh karena itu pentingnya menyimpan uang ke dalam bentuk lain yang nilainya tidak menurun seiring waktu, contohnya emas antam.

Namun jika kita menyimpan uang ke dalam bentuk emas, nilanya tetap tapi tidak mengalami penurunan nilai. Jika emas tersebut di jual kembali pada 5-10 tahun mendatang kamu akan mendapatkan uang yang setara dengan harga emas pada masa depan ( jadi nilainya tetap sama dan tidak mengalami penurunan ).

Daripada menabung uang akan lebih baik lagi jika di investasikan, dengan melakukan investasi uang yang kita simpan tidak cuma bertahan nilainya, tapi juga bertambah. Dalam ber-investasi, tidak semua harus melibatkan saham atau pasar modal.

Kita juga bisa investasi dengan membangun sebuah project kecil-kecilan, kalau saham itu merupakan investasi berjangka yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk balik modal. Sedangkan investasi pada sebuah project kecil atau bisnis kecil kita bisa balik modal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan membeli saham.

Sebagai contohnya saya menginvestasikan uang senilai 3 juta rupiah pada 7 bulan lalu. Uang tersebut di pakai untuk membangun sebuah website, sudah saya perhitungkan dengan matang sekali website yang akan di bangun. Mulai dari dari mana sumber keuanganya, hingga biaya operasional yang harus di bayarkan per tahun.

Untuk sumber pendapatan pemasukan, saya mengambil jalu rmonetisasi konten dengan iklan. Selain itu saya juga mengambil jalur berlangganan. Nantinya website ini di bekali dengan fitur-fitur yang belum pernah ada sebelumnya.

Alhamdulillah setelah 7 bulan berjalan, dari uang yang hanya 3 juta rupiah membuahkan hasil jadi 28 juta rupiah. Dari mana uang tersebut? uang tersebut berasal dari hasil penayangan iklan ( monetisasi ), bayaran orang lain yang menyewa content placement, dan juga bayaran dari fitur premium kami yang di sewa oleh segelintir perusahaan.

Bayangkan jika saya menyimpan uang tersebut ke dalam bentuk saham, pasti imbal baliknya sangat kecil, mungkin cuma 2-3% serta faktor kerugianya juga sangat tinggi. Dengan berinvestasi pada project bisnis baru selain saham kita bisa menentukan masa depan project yang kita kelolah dengan baik.

Kita bisa mencari siapa yang akan mengelolahnya, bagaimana konsepnya kedepan, dan dari mana sumbe pemasukan yang akan didapatkan, serta mengembangkan project bisnis kita sendiri untuk terus berkembang dan menghasilkan lebih banyak uang.

Apa kamu tahu? rata-rata orang kaya di dunia, tidak kaya karena gaji yang mereka dapatkan. Namun mereka bisa menjadi kaya, karena project yang mereka kembangkan sukses besar di pasaran dnegan evalusasi nilai asset yang fantastis.

Nilai asset inilah yang menjadi ukuran media-media berita untuk menentukan seberapa kaya seseorang. Orang kaya tidak pegang terlalu banyak uang, mereka di beri gaji yang sama seperti pekerja pada umumnya bahkan ada yang menolak gaji.

Karena mereka paham, semakin besar gaji yang di terima, semakin besar pula pajak yang harus mereka bayarkann. Daripada membayar pajak, lebih baik keuntungan tersebut di kelolah oleh perusahaan saja. Jadi pajaknya tidak dobel, sudah di kurangi PPN 10% malah di kurangi pajak pendapatan lagi kan aneh.

Cukup sampai di sini semoga catatan kecil ini bisa mengubah arah, serta pola fikir pembaca untuk lebih jeli dalam menyimpan uang. Gagal kita menyimpna uang makan akan mengalami kesulitan di kemudian hari. Terimakasih, sudah mampir di sini, samlam dari admin penulis handal dan berbakat.

Tagged : #eee , pada Selasa, 13 September 2022 09:54 WIB