Tips nabung saham, dengan anggaran dingin 30% gaji

orang menjual beli saham. Di BEI

Investasi saham adalah kegiatan menyimpan uang dalam bentuk instrumen keuangan berupa saham. Saham sendiri bisa juga di sebut sebagai surat kepemilikan dari suatu perusahaan dalam sebagian kecil. Apa sih keuntungan membeli saham?

Adapun keuntungan dalam membeli saham adalah kita bisa mendapatkan keuntungan dari DEVIDEN jika emiten yang menjual saham nya membagikan DEVIDEN, kemudian kita bisa mendapatkan peningkatan nilai investasi dari CAPITAL GAIN. Dua hal inilah yang di peroleh oleh seorang investor saham di pasar modal.

Investasi saham membutuhkan uang yang cukup banyak, dan memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Kenapa? Karena pergerakan harga saham di pasar modal naik turun secara signifikan. Harga yang ada di sana di tentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran.

Di pasar modal itu transaksi penjualan dan pembelian tidak terlibat langsung dengan perusahaan yang menawarkan saham nya, namun permintaan pembelian dan penjualan terhadap pemilik saham lain. Jika kamu ingin membeli saham dengan harga sekian, maka harus ada penjualnya terlebih dahulu di harga tersebut. Jika tidak ada penjualnya, maka pembelian kamu akan berlangsung cukup lama sampai batas waktu yang sudah di tentukan.

Oleh karena itulah membeli saham dengan harga pasar cukup sulit, karena pergerakan harga yang signifikan dalam hitungan detik. Banyak orang menjual dan membeli saham di pasar modal, selain itu ada juga broker sekuritas yang menyediakan fasilitas untuk TRADING. Jadi pergerakan naik turun nya harga makin dinamis.

Kamu bisa investasi saham dengan membeli 1 lot saham perusahaan sedikit demi sedikit. Di sini kita ambil investasi untuk jangka panjang, dimana kamu menginginkan keuntungan dari capital gain dan deviden. 1 lot saham setara dengan 100 lembar saham ( berdasarkan aturan Bursa Efek Indonesia ).

Sebelum memutuskan untuk membeli saham, perhatikan terlebih dahulu beberapa hal. Pertama, tentukan jenis perusahaan apa yang sahamnya ingin kamu beli. Kemudian perhatikan keinerja perusahaan tersebut di masa lalu, serta prospek perusahaan di masa depan, lihat juga apakah perusahaan tersebut rutin membagikan deviden atau tidak.

Kamu bisa mencari data keuangan suatu perusahaan di website mereka, atau bisa juga melalui aplikasi sekuritas. Aplikasi sekuritas tempat kamu membeli saham seperti Bibit, StockBit, Ajaib, mungkin menyediakan perincian mengenai keuangan perusahaan dan kinerjanya di masa lalu.


Beli saham pakai uang dingin

Jangan menginvestasikan semua uang kamu dengan harapan bisa mendapatkan imbalan dalam waktu yang singkat. Investasi saham tidak bisa menjanjikan keuntunga dalam waktu yang cepat, semuanya membutuhkan waktu kecuali TRADING.

Pastikan semua kebutuhan kamu terpenuhi, uang makan, uang listrik, internet, air, pajak, uang liburan, asuransi, anggaran transportasi dll. Setelah semuanya terpenuhi barulah sisa uangnya bisa kamu investasikan ke saham.

Jangan termakan apa kata orang, jangan sampai termakan oleh kreator sosial media. Mereka memancing banyak anak muda untuk terjun ke pasar modal supaya mereka mendapatkan keuntungan. Kenapa? Karena rata-rata orang baru yang ber-invstasi di pasar modal ingin segera mendapatkan keuntungan, karena tergiur untuk besar oleh para influencer. Sehingga tak jarang mereka terjerumus ke dalam dunia TRADING.

Dunia TRADING itu terlalu beresiko, kalau masih modal kecil kamu nggak akan bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Hanya bandar dengan modal paling banyak yang bisa mendapatkan keuntungan paling besar. Lalu uang siapa yang di ambil oleh bandar saat dia menang? Tentu saja uang investor baru yang pengen ngerasain untung gede di dunia saham. Bandar dengan senang hati menjual kepemilikan saham mereka dengan harga tinggi.


Jangan panik dengan kenaikan dan penurunan harga

Jika kamu sudah yakin dengan prospek perusahaan, maka kamu bisa yakin dengan investasi yang di lakukan pada saat itu. Misalnya kamu membeli saham BBCA, mungkin kamu sudah tahu kalau perusahaan Bank BCA ini punya valuasi yang besar, dan punya pertumbuhan setiap tahun.

Sebagai investor kamu pasti tahu kalau harga saham nya dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Harga naik turun 1000,2000,3000 sudah biasa terjadi di pasar saham. Dampak dari kenaikan dan penurunan harga dalam jangka pendek ini, kamu mungkin dapat melihat potensi keuntungan dan kerugian dari nilai total investasi kamu.

Namun jika kamu panik saat harga turun, artinya mental kamu belum kuat. Kamu masih termakan oleh bandar TRADING. Sehingga jika kamu menjual saham kamu pada saat itu juga artinya kamu akan mengalami kerugian. Ingat ruginya gak main-main loh, gede banget bayangin kalau harga saham 9000 per lembar dan turun jadi 8000 perlembar. Nilai investasi kamu turun ratusan ribu sampe jutahan.

Fokuslah pada investasi jangka panjang, jangan tergiur TRADING. Trading hanyalah permainan bandar, dalam dunia saham dimana orang yang punya keuangan tinggi mampu mengendalikan harga saham di pasar modal.


Install aplikasi sekuritas yang mudah di gunakan

Ada beberapa aplikasi yang saya rekomendasikan, ada Ajaib, Bibit, StockBit, dan sebagainya. Ingat aplikasi sekuritas khusus untuk ber-investasi bukan TRADING. Beda antara broker trading dengan aplikasi sekuritas investasi, broker trading umumnya mempunyai batas minimal pembelian paling besar minimal 100 juta contoh kayak MRG Premiere.

Aplikasi sekuritas di gunakan untuk kamu dalam membuka Rekening Dana Nasabah ( RDN ), dan menemtukan porfolio kamu sebagai investor. Aplikasi ini juga memfasilitasi untuk belajar mengenai saham, membeli dan menjual saham, serta melakukan TRADING.

Ingat jangan sampai teegiur untuk melakukan TRADING, investasi saham dilakukan dalam jangka panjang biasanya digunakan untuk mendapatkan passif income dari pendapatan deviden.


Biarkan investasi berjalan setiap waktu, dan terus tambah jumlah saham

Fokuslah pada pekerjaan yang kamu lakukan saat ini, alokasikan sedikit waktu untuk mengamati pergerakan valuasi perushaan, perekonomian global, dan juga untuk mendapatkan informasi mengenai saham potensial yang emiten nya akan melakukan IPO ( Initial Public Offering).

Emiten baru yang baru saja mau menjual saham mereka ke publik biasanya punya harga penawaran perdana yang lebih murah. Tapi tetap saja kamu harus waspada mengenai fundamental perusahaan tersebut.

Kamu juga harus mengetahui untuk apa nantinya uang dari hasil penjualan saham. Idealnya penggunaan uang biasanya digunakan untuk expansi bisnis. Kalau tujuan penggunaan uang modal dari penjualan sama di rahasiakan sebaiknya jangan beli.

Emiten baru sangat rentan mengalami ARB ( Penuruna harga). Ada banyak faktor yang membuatnya demikian, di antaranya adalah sisi keuangan, pendapatan perusahaan, serta jumlah valuasinya. Yang mungkin dapat mempengaruhi minat investor apakah akan membeli atau tidak.


Beli lah saham di saat harga sedang turun

Jika kondisi emiten yang saham nya kamu beli cukup stabil, rasanya tidak masahal kalau kita menunggu pergerakan turun harga baru memutuskan untuk menbeli. Kamu juga bisa membuat sebuah permintaan penawaran, misalnya ingin membeli saham di harga di bawah pasar.

Pembelian kamu akan terus terbuka sampai ada orang yang mau menjual saham di harga yang sama. Dengan cara ini kamu bisa mendapatkan saham dengan harga murah dan lebih menghemat uang.


Bangunlah sebuah porfolio yang bagus, nama nya juga investasi. Ya kita harus terus menambah jumlah nominal nya, semakin banyak jumlah lembar saham yang kita miliki. Semakin besar keuntungan yang dapat di peroleh di masa depan.

Ya gak mungkin lah perusahan tidak berkembang seiring bertambah nya waktu. Pasti ada pertumbuhan, walaupun tergolong sangat lambat.

Tagged : #default , pada Selasa, 16 Januari 2024 16:25 WIB