Pengaruh masturbasi pada kesehatan dan kondisi fisik

Masturbasi dan dampaknya terhadpa kesehatan

Meskipun artikel ini masuk dalam kategori kesehatan, saya tidak akan memonetisasinya. Masturbasi merupakan hal yang lumrah terjadi dalam kehidupan manusia, hampir semua orang pernah melakukan masturbasi. Sebagian besar dari mereka yang sudah pernah sekali saja mendapatkan stimulus atau perasaan senang dan bahagia dari masturbasi, ia akan terus melakuaknya seiring waktu seumur hidupnya.

Sebenarnya apa sih yang melatar belakangi kita masturbasi? Kalau dari saya, sistem biologis pada tubuh manusia sangat aktif dalam hal ini, produksi hormon testosteron pada pria dan testosteron pada wanita menyebabkan peningkatan libido dan keingiann untuk berhubungan seksual.

Begini, pada fase anak-anak memang manusia punya insting seksual tersendiri. Biasanya mereka akan meng-explorasi diri sendiri melakukan stimulus seperti halnya masturbasi, terkadang kegiatan ini jarang banget di sadari dan di anggap sebagai suatu kebiasaan aneh. Kalau saya menyebutnya sebuah insting alami dari manusia.

Ketika insting alami mengendalikan kita, seketika itu kita dapat menemukan suatu kenyamanan baru yang di sebut reward atau perasahaan bahagia intinya enak deh. Perasan tersebut di tangkap oleh otak dan selalu di ingat, yang menyebabkan sebuah kebiasaan rutin dalam diri manusia.

Respon alami ini biasanya terjadi tanpa faktor eksternal, sering kali kita menyadari nya setelah mempunyai pemikiran yang cukup matang mengenai seksualitas. Misalnya kita mulai paham perbedaan antara lawan jenis yaitu laki-laki dan perempuan, ya meskipun masiih tetap polos belum paham banget mengenai sesksualitas sistem biologis dalam tubuh sebenarnya udah bersiklus secara mandiri.


Awal mula bagaimana saya masturbasi

Sama seperti argumen yang di jelaskan di atas, saya menemukan sebuah perasaan ini ketika masih dalam kondisi anak-anak. Pada masa itu, ketika saya tidur malam sering kali saya punya kebiasaan menindihkan MR.P ke lantaai sambil menekanya, dan dalamm keadaan MR.P nya tidak ereksi.

Kebiasaan ini di lakukan pada posisi setengah sadar, separuh pola fikir saya tidur, separuh lagi menikmati kegiatan, namun sepenuhnya tidak sadar. Bagi bunda yang punya anak mungkin pernah menyaksikan ketika anaknya tidur pada posisi tengkurap sering kali kejang-kejang seperti orang lagi masturbasi gitu.

Cewek cowok pernah mengalami hal tersebut, kegiatan itu adalah insting alamiah dari tubuh yang di mana tidak terkait sama sekali dengan faktor eksternal. Seiring bertambah nya usia mereka akan mulai menyadari kalau kegiatan semacam itu menyenagkan, dan bahkan akan mendaptkan rasa orgasme untuk pertama kalinya.

Pola fikir mereka masih bersih kok, hanya saja sistemm biologis tubuh nya udah mulai berfungsi. Dalam kegiatan sehari-hari masih berfikir bersih, bahkan belum mengetahui apa itu hubungan seksual, apa itu perbedaan jenis kelamin, intinya masih polos.

Jujur saya gak tahu kalau manusia bisa kawin, perempuan ada payudara, kehidupan dan aktifitas berjalan seperti anak-anak pada umumnya. Bermain, belajar, menonton kecuali jika ada faktor eksternal yang mempengaruhi pemikiran kita sendiri. Alhamdulillah pada saat itu belum canggih jaman nya jadi pola fikir saya masih bersih.

Seiring pertumbuhan nafsu bilologis sering muncul di luar sistem ritme tubuh, maksud saya begini : Kalau biasanya muncul dan di lakukan secara tidak sadar ketika tidur malam, tapi ketika bertambah usia kadar hormon meningkat. Dan timbul sebuah dorongan untuk melakukanya di saat keadaan sadar, tergantung orangnya.

Kalau aktifitas nya super banyak, misalnya hobi bermain atau penuh dengan kesibukan belajar mungkin intensitas atau dorongan untuk melakukan masturbasi jadi lebih lama alias lebih jarang. Tapi kalau aktifitas fisiknya lebih rendah, keinginan atau dorongan untuk masturbasi jadi lebih tinggi anak-anak dapat masturbassi 2-3x sehari.


Faktor eksternal mempengaruhi pola fikir dan kesehatan mental

Di era modern sekarang, akses ke sumber informasi jadi lebih mudah dan gampang. Jika suatu insting dan siklus biologis tubuh yang sudah tercipta sebelumnya di sandingkan dengan konten pornografi itu dapat menyebabkan level kecanduan yang lebih parah dan juga mengganggu kesehatan phisikologi dan mental.

Saya di umur 8-14 tahun masih tetap aman dengan siklus alamiah tubuh, belum ada pengaruh dari konten seksual di luar. Bahkan saya masih suka mandi dalam keadaan tanpa busana, mungkin kalau cewek nggak lah ya karena pada umur 13 tahun sudah mulai pubertas.

Saya mungkin pubertasnya lebih lama, karena belum terpapar oleh konten yang begituan. Aktifitas masih berjalan seperti biasa seperti anak-anak pada umumnya, pola fikir masih sehat dengan sedikit pertumbuhan yakni mulai tertarik pada lawan jenis dan mulai penasaran dengan tubuh lawan jenis.

Pengetahuan tentang seksualitas mungkin sudah ada pelajaran kurikulum sekolah, khususnya pada pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan serta biologi. Pelajaran tersebut adalah pendidikan seks pertama yang kita terima, meskipun tidak memberitahukan secara langsung mengenai hubungan seksual.

Pendidikan jasamani mengajari kita tentang kebersihan kemaluan, biasanya guru penjaskes akan sedikit bercnda mengenai mimpi basah, topik mens pertama pada perempuan juga akan mulai dibicarakan pada tahap ini. Dalam pelajaran biologi, kita belajar sistem reproduksi dimana bagaimana bisa terjadinya kehamilan dengan mempelajari sel telur, sel sperma, dan juga alat reproduksi baik itu wanita maupun pria.

Beberapa anak mungkin kesuitan menyamakan antara pelajaran di sekolah dengan kebiasaan masturbasi dan juga sistem biologis pada tubuh mereka. Itu karena pelajaran pendidikan formal tidak memberitahukan secara direct/langsung mengenai bagaimana sistem tubuh kita ini bereproduksi, kecuali kurikulum yang ada di china.

Faktor yang mempengaruhi kita sebenarnya adalah konten negatif di sosial media, pornografi yang kita lihat membuat kita menghubung-hubungkan antara kebiasaan insting alami dengan hubungan seksual yang sebenarnya.

Saya baru mengetahui ini ketiak ber-umur 16 tahun, pada tahun 2016 penggunaan ponsel yang ada fitur multimedia nya juga sudah banyak di gunakan, warnet sudah pada buka di berbagai tempat. Ingat, saya pertamak kali mendapatkan pengalaman pertama mengetahui adalah ketika adik saya (cewek) menunjukan video pornografi yang di dapat di HP nenek.

Dari video tersebut saya bisa mengetahui kalau Miss V bisa di masukin dengan MR.P, faktor ini membuat sebuah hal yang tidak baik dalam sistem tubuh dan kesehatan mental. Saya mulai menghubung-hubungkan kebiasaan masturbasi dengan hal yang seksual, misalnya saya membayangkann kalau sedang di perkaos oleh teman sebangku (cewek ).


Dampak masturabsi terhadp daya tahan fisik

Masturbasi dapat menyebabkan kita kehilangan daya tahan/energi untuk beraktifitas, setiap sekali orgasme yang terjadi kontraksi otot pada tubuh menghabiskan lebih banyak energi yang membuat kita merasakan kelelahan, dan terkadang rasa kantuk.

Seorang yang mempunyai siklus biologis secara teratur, misalnya masturbasi 1x dalam sehari sudah pasti mempunyai daya tahan yang lebih rendah daripada mereka yang masturbasi nya jarang atau tidak melakukanya sama sekali. Untuk membuktikannya, bisa dengan bekerja fisik di luar rumah setelah masturbasi misalnya lari pagi atau olahraga.

Seorang yang rajin masturbasi akan lebih cepat capek, lelah, dan letih, sementara seorang yang jarang atau tidak pernah masturbasi akan merasakan energik yang begitu kuat mereka dapat bertahan lebih lamam dalam aktifitas fisik hingga akhirnya menagalami kelelahan juga.

Ketika saya larik jarak pendek, lari keliling lapangan basket 28x15meter saya dan teman saya (peggi) dimana saya lebih cepat penat namun sementara peggi dapat melanjutkan lari dengan putaran lebih banyak dan dengan kecepatan lari yang stabil. Atau mungkin perbandinganya ketika bekerja dalam aktifitas berat angkat pasir, atau hal lain jelas akan lebih terasa dampaknya.

Kebiasaan masturbasi yang sudah tercipta dan ter-atur secara siklus dalam tubuh akan sangat sulit untuk di cegah. Walaupun kita nggak menonton konten pornografi untuk memancing nafsu / libido, tapi siklus ritme tubuh sudah terbentuk. Ketika kita mulai menahan dan tidak ingin melakukanya, maka itu akan menyebabkan rasa gelisah dan tidak nyaman. Rasa geli yang terus menerus di sekitar kelamin, saya rasa cewek pun merasakanya.

Ini terkait dengan cara kita hidup pada masa kecil, anak yang hidupnya ter-atur punya waktu dan sibuk dengan aktifitas fisik seperti belajar, bermain, mereka akan lebih rendah dalam hal biologis tubuh. Sementara itu anak yanng dulunya kurang aktifitas fisik, mereka akan lebih banyak nafsu dalam sistem biologis tubuhnya. Dan ya, memang cenderung kurang berprestas.


Dampak pornografi terhadap kesehatan Mental

Pada umumnya masturbasi tidak selalu harus ada pornografi, itu merupakan insting alamiah dari tubuh untuk mengurangi kelebihan hormon testoteron, estrogen, Kortisol dan juga merangsang produksi hormon pemicuh rasa senang seperti Endorfin, Oksitosin, dan Dopamin.

Pornografi di terima oleh kita melalui benda/gambar/atau apapun yang kita lihat, ini sering kali mengganggu ritme sirkadian tubuh yang di mana sudah punya siklus tersendiri untuk menyalurkan sistem biologis tubuh.

Dalam banyak kasus, pornografi lebih banyak menyebabkan gangguan dalam pola fikir, dan kerusakan mental. Jika satu kalil saja terpapar oleh konten pornografi biasanya tubuh akan beradaptasi, dan membuatnya untuk mencari lebih banyak gambar atau video lagi untuk dapat memenuhi hasrat atau keinginan biologis.

Otak yang kebanyakan menonton film biru dapat menyebabkann produksi dopamin yang berlebihan, dalam konteks dopamin adalah neurotransmiter, yaitu molekul kimia yang mentransmisikan sinyal antara sel-sel saraf di otak dan sistem saraf pusat. Dopamin terlibat dalam berbagai fungsi otak seperti pengaturan motivasi, penghargaan, suasana hati, gerakan, dan fungsi kognitif.

Kecanduan menonton pornografi dapat membuat tubuh kita hancur, seorang tidak lagi dapat memuaskan diri apabila tidak menonton pornografi sementara itu keinginan untuk masturbasi lebih tinggi, dan mereka sulit mencapai orgasme. Ini menyebabkann perasaan gelisah berlebihan, sebagian besar orang tak mampu menahanya dan lebih banyak memenuhi rasa keingianan dengan menonton film biru.

Dampak pada pola fikir menyebabkan kita tidak dapat berfikir secara sempurna, tidak bisa berfikir rasional, lebih banyak mod yang mempengarui stress depresi dan gangguan kognitif lainya. Misalnya, isi komentar sosial media yang penuh akan ujaran kebencian merupakan salah satu bagian dampak dari keseringan menonton konten pornografi.


Masturbasi tindih kenapa bisa?

Istilah yang di sebut sebagai coli tindih atau masturbasi tindih adalah naluri bawaan yang timbul pada anak-anak, stimulus di lakukan dengan cara menindih genital ke mantras/kasur. Masturbasi ini adalah mekanisme alami yang di alami oleh banyak orang pada masa pertumbuhan mereka hingga menjelang dewasa.

Saya sendiri mengalami hal serupa, yakni masturbasi tindih. Nggak ada teknik lain atau hal apapun yang mendasari untuk melakukan masturbasi, dan setiap kali keinginan muncul salah satu tujuan dari masturbasi adalah mendapatkan kenikmatan/klimaks.

Ketika sudah mencapai tingkat puncak tubuh tidak membutuhkanya lagi, pada masturbasi normal biasanya hanya berlangsung 1-3 menit. Tidak banyak kebutuhan atau feeling, hanya bertujuan untuk mencapai sebauh ketenangan, reward bahagia, dan mendapatkan asupan endorfin serta dopamin untuk meredahkan stress.

Perempuan mungkin punya variasi, menggesek, memasukan mereka bisa punya variasi. Tergantung bagaimana cara pertama kali mereka mendapatkan pengetahuan tersebut, kalau dari insting alami pasti tidak terlalu banyak variasi dan lebih mengarah ke kebutuhan tubuh tidak ada aspek seksual atau ikatan untuk melihat lawan jenis. Sementara jika di pengaruhi oleh faktor luar seperti ajaran teman, pornografi, ya meskipun tetap kebutuhan biologis dampaknya jauh lebih berbahaya.


Tidak mengalami MIMPI Basah

Seorang yang mengalami insting secara fisik mungkin tidak akan mengalami mimpi basah seumur hidupnya, dan berdasarkan pengalaman saya meang betul. Akan sangat berbeda perlakuan, mungkin sebagian orang akan mengalami mimpi basah ketika terjadi penumpukan hormon seks yang kuat dalam tubuh. Mimpi basah tidak selalu merupakan sebuah mimpi sesungguhnya, terkadang hanya sebuah perasaan yang menyenangkan dalam tidur serta di ikuti dengan keluarnya cairan semen.

Tergantung siklus tubuh, ada yang mimpi basah mereka akan jarang berhadapan dengan masturbasi, bahkan siklus fisiologis tubuh tidak membutuhkanya seperti seorang yang hilang mod terhadap seksualitas. Sementara sisanya, bagi yang tidak mengalami mimpi basah alias akan lebih intens dan lebih banyak tertarik dengan hal hal sensual. Bahkan punya kebiasaan memuaskan diri secara seksual.


Dalam agama dan kepercayaan islam, masturbasi termasuk perbuatan yang tidak di benarkan dan hukumnya haram. Islam lebih menghalalkan seorang untuk menikah di bandingkan memuskan diri secara masturbasi. Namun ada sedikit kelonggaran hukum yang menurut pendapat para ulama, masturbasi dapat di lakukan dalam kondisi seperti ini

Misalnya karena terpaksa, Berada jauh dari seorang istri, atau ketika kita tidak mampu menahan hasrat. Namun dengan catatan masturbasi tidak boleh di lakukan dalam keadaan yang mendukung seperti tempat tidur, atau tempat lain yang nyaman. Harus di lakukan di tempat yang membuat kita tidak betah, itu bertujuan untuk menghilangkann atau membuang kebiasaan tersebut.

Dalam dunia kesehatan masturbasi baik bagi tubuh, masturbasi dapat membantu siklus tubuh berjalan secara alami, melepaskan stress, meningkatkan kesejahteraan Seksual, menjaga kesehatan prostat, dan meningkatkan kualitas tidur.

Tapi masturbasi yang baik bagi kesehatan tersebut adalah dorongan alami bukan karena keingianan atau dorongan yang di pengaruhi faktor eksternal, contohnya seperti yang saya jelaskan pada pembukaan artikel ini. Masturbasi alami tubuh sering kali tidak di sadari dan juga tidak berkaitan atau membutuhkan stimulus dari eksternal, ini akan berjalan secara mandiri dalam siklus kehidupan kita.

Tagged : #Masturbasi #Kesehatan , pada Senin, 15 Januari 2024 18:16 WIB