Apakah aman tambal gigi di gabung jadi satu?
Praktik tambal gigi sebenarnya merupakan teknik untuk memperbaiki gigi yang berlubang, namun belum parah. Gigi berlubang wajib di tambal dan di tutup agar tidak mengalami kerusakan yang lebih parah lagi. Gigi berlubang juga dapaat menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat, jika di biarkan tanpa di perbaiki lubang akan besar, dan berpotensi mengalami infeksi dan pembusukan gigi.
Perbaikan paling umum untuk mengatasi gigi berlubang adalah tambal gigi. Gigi manusia, khususnya lapisan terluar gigi di sebut sebagai lapisan enamel gigi. Lapisan ini sangat kuat dan keras, enamel gigi tersusun dari mineral-mineral seperti hidroksiapatit, fosfat, dan kalsium.
Enamel gigi sangat rentan mengalami kerusakan, terutama oleh zat asam yang tercipta akibat sisa makanan yang tertinggal pada gigi. Jika jarang membersihkan gigi, maka enamel akan mengalami abarasi, dan lama-kelamaan akan membentuk sebuah lubang kecil. Lubang kecil yang terbentuk akan lebih cepat membesar bila tidak di atasi dengan baik.
Tambal gigi menjadi opsi utama untuk memperbaiki lubang kecil pada gigi. Sebelum dilakukan proses penambalan, dokter gigi akan memeriksa dan melakukan pembersihan pada area gigi yang berlubang. Pembersihan menggunakan bor gigi, mungkin belum ada yang mengetahui seperti apa rasanya menggunakan bor gigi.
Rasanya menggunakan bor gigi adalah sedikit ngilu, namun dokter akan memberikan instruksi cara berkomunikasi, apabila terasa sakit di sarankan memberikan kode agar dokter menghentikan proses atau memindahkan posisi alat bor. Pada saat di bor, pasien tidak di perbolehkan bergerak, jika bergerak dapat terjadi luka/cedera.
Setelah proses pembersihan selesai, dokter baru akan dapat merumuskan apakah gigi masih bisa di selamatkan, atau tidak. Namun untuk gigi yang sudah mempunyai lubang sangat besar, menaganga begitu. Biasanya dokter akan merekomendasikan untuk segera di cabut, atau jika pasien sanggup bisa dilakukan perawatan saluran akar gigi. Tentunya dengan catatan jika kondisi gigi yang bersangkutan masih layak / masih kokoh untuk di pertahankan.
Proses selanjutnya adalah melakukan penambalan gigi. Penambalan dilakukan menggunakan bahan tambal seperti resin komposit, glass ionomer, amalgam, porselen atau bahan lainya. Pemilihan bahan tergantung pada preperensi pasien, dan juga posisi gigi yang di tambal.
Jika yang berlubang merupakan gigi depan, penggunaan resin komposit akan lebih umum digunakan. Bahan tambal resin dapat di kombinasikann dengan bahan warna yang menyerupai warna asli gigi. Sementara itu, bahan glass ionomer, amalgam, maupun porselen lebih cocok untuk digunakan pada penambalan gigi geraham.
Amalgam mempunyai warna yang lebih hitam, perselen mempunyai warna putih, sementara glass ionomer punya warna yang hampir mirip seperti gigi aslinya. Hasil dari tambalan akan sangat bergantung pada skill dan pengalaman yang di miliki oleh seorang dokter gigi.
Dokter yang kurang berpengalaman akan sangat sulit untuk melakukan penambalan, biasanya pemilhan warna cukup kurang sehingga menyebabkan perbedaan antara warna gigi asli dan warna bahan tambalan. Memang agak sedikit sulit untuk memilih warna, terkadang warna yang sudah di buat dari beberapa bahan sudah menyerupai gigi aslinya namun saat di aplikasikan warna berubah.
Tantangan bagi dokter gigi adalah menambal area sempit yang sulit di jangkau. Dokter yang berpengalaman akan sangat mudah mengatasi bagian tepi pinggir yang cukup sulit di jangkau. Mereka tidak perlu merusak atau mengebor lebih banyak, pasti ada teknik tersendiri untuk mencapainya.
Sementara itu dokter gigi umum, terkadang suka melakukan penambalan gigi dengan cara menggabungnya. Hal ini memang bukan merupakan praktik umum dilakukan, namun kenyataanya banyak juga dokter gigi yang melakukan hal tersebut. Gigi yang biasanya di tambal secara menyatu biasanya gigi belakang, bisa juga pada gigi depan walaupun sangat jarang.
Dokter gigi sebelumnya pasti akan memberikan penjelasan terkait alasan mengapa tambal gigi harus di satukan. Salah satu alasanya adalah, lubang gigi yang terletak terlalu dekat dengan gigi lain, atau juga bisa terjadi jika lubangnya sulit untuk di jangkau.
Apakah tambal gigi dengan cara di satukan dapat menjadi masalah di kemudian hari? Kalau di timbang dari manfaatnya dibandingkan kerugian, tambal gigi yang di satukan mempunyai resiko yang lebih rendah dibandingkan harus mempertahankan gigi yang berlubang, atau mencari spesialis yang lebih mahal hanya untuk memperbaiki gigi berlubang.
Bagi sebagian orang mungkin tidak suka jika proses tambal nya digabung. Jika memang tidak suka, sebaiknya di konsultasikan ulang pada dokter nya. Sebagai pasien, wajib menanyakan perihal tersebut. Memang malu ketika mau komplen, tapi itu wajib di lakukan. Dokter gigi dapat melakukan perbaikan pada penambalan yang sama, namun tetap saja akan ada budget yang harus di bayarkan.
Dalam perihal ini harus ada sebuah pendekatan yang lebih tegas, diskusikan di awal. Nggak main-main loh, tambal gigi menghabiskan uang yang sangat banyak. Wajar kalau kita sebagai pasien harus menuntut pelayanan yang lebih baik. Beberapa kejadian mungkin masih dapat di toleransi, misalnya warna tambalan terlihat berbeda, itu sudah biasa, atau dokter nya sudah menjelaskan dari awal mengenai permasalahan dan problem solvingnya. Sudah lebih baik.
Dalam dunia kedokteran gigi, tidak semua keputusan yang di buat oleh dokter dapat di katakan benar. Pasien sepenunya punya wewenang, tergantung pada preferensi mereka. Bebas mau memilh bahan tambal apa saja, mau prosesnya lebih rapih, tapi dalam hal konsultasi atau penentuan keputusan hanya saran dokter saja yang dapat kita dengarkan. Dokter gigi biasanya akan memberikan opsi-opsi terbaik, serta resiko yang mungkin akan muncul di kemudian hari.
Tagged : #gigi #keseharan #mulut , pada Selasa, 20 Februari 2024 22:57 WIB