Berapa lama fase penyembuhan setelah cabut gigi?
Dari pengalaman, saya pernah mencabut 5 gigi secara bertahap. Bagian gigi yang di cabut adalah 2 gigi depan atas, 2 gigi geraham kanan, 1 gigi geraham kiri. Keduanya di cabut pada dokter gigi yang berbeda, dengan jarak per gigi nya hanya berselang 2 minggu saja.
Pengalaman tersebut adalah pengalaman yang sangat berkesan, itu adalah hari pertama kali saya memberanikan diri untuk mencabut gigi. Ternyata, dalam dunia kedokteran gigi tidak menakutkan seperti yang pernah di bayangkan.
Cabut gigi memang sakit, tapi rasa sakit yang di terima jauh lebih dapat di toleransi daripada sakit gigi. Rasa sakit hanya datang sekali, yaitu 1 detik ketika suntikan pertama. Dokter gigi yang berpengalaman sudah pasti akan menyuntikan cairan anestesi lokal secara perlahan.
Proses penyuntikan dengan membius kecil-kecil dulu, setelah bagian tersebut di bius kecil, area itu akan mendapatkan rasa kebas dan mati rasa. Jarum suntik dokter bisa bergerak lebih dalam atau di pindahkan ke tempat sekitarnya dengan rasa sakit yang lebih minimal. ( bagi dokter yang sudah berpengalaman ).
Proses pencabutan gigi juga terkadang memiliki rasa sakit, namun tidak signifikan. Rasa sakit yang di terimam ketika cabut gigi biasanya di sebabkan karena kurangnya penyebaran penyuntikan cairan anestesi, rasa sakit tersebut berasal dari bagian syaraf bawah atau atas rahan. Untuk medeskripsikan rasanya, jauh lebih sakit sakit gigi daripada cabut gigi.
Usai cabut gigi satu pelajaran berharga yaitu bagian gigi yang di cabut harus di ganjel dengan kasa halus. Maksud dari tujuan mengganjal menggunakan kasa halus adalah utnuk mencegah darah keluar dari area nya. Darah sengaja di sumpal, agar lebih cepat terbentuk lapisan darah beku untuk menutup aliran darah yang ada. Sehingga darah yang keluar akan lebih sedikit, karena terbentuk sistem penyumbatan alami.
Setelah cabut gigi juga di berikan pil, beda orang mungkin beda, tapi yang jelas fungsi dari pil tersebut hanya sebagai penghilang rasa sakit / nyeri dan juga pil pembunuh kuman dan anti infeksi. Pil ini wajib di minum selamam 1 minggu setelah menabut gigi agar tidak terjdi infeksi.
Proses penyembuahn gigi di mulai sejak hari pertama, di hari pertama mungkin kita perlu mengganti kasa dengan kasa baru. Tapi jangan lupa kasa nya harus agak sedikit di tekan untuk membuat ganjalan yang sempurna atau darah akan keluar terus menerus, jika kasah terasa menggumpal dara tidak masalah, biarkan saja kecuali jika darahnya bocor atau kasa sudah di penuhi dengan ciaran air liur.
Pada satu minggu pertama, gigi akan mengalami penyembuhan tahap pertama. 2 hari setelah pencabutan mungkin kita masih melihat darah, dan juga lubang yang menganga pada area tersebut, lubang dapat di lihat dengan menggunakna cermin, bahkan kalau di amati itu sangat amat adlam sampai ke tulang rahang.
Seiring waktu, gusi akan menyesuaikan dirinya dan mengisi area lubang tersebut. Bagiann gusi bagian atas akan menutup lebih dulu, ini di tandai dengan mulai menyempitnya lubang bagian atas. Penting untuk menjaga agar sisa makanan tidak terperangkap di dalam lubang terkait, kamu mungkin masih merasakan sakit saat menyedot sesuatu, tapi dokter tidak menyarakan minum dengan menggunakan pipet selama 1 minggu pertam adan juga tidak boleh meminum es.
2 minggu pertama, lubang akan tampak lebih menutup dengan sendirinya. Namun posisi tulang rahang belum sepenuhnya menyesuaikan diri, lubang bekas cabut mungkin masih akan terlihat dengan bagian daging gusi yang nampak seperti keputihan. Terlihat seolah-olah sariawan atau tidak adanya aliran darah pada area tersebut.
4 Minggu pertama, babrulah bagian tulang rahang akan berjalan menyesuaikan diri untuk menutup dengan sendirinya. Fenomena unik ini bahkan saya pahami sebagai alasan kenapa bahel dapat menggeser dan menggerakan gigi, ternyata tulang rahang sangat fleksibel dan dapat bergerak mengikuti tekanan.
Dalam proses penyembuhan gigi pasca cabut gigi, tulang rahang akan mengempis menutup membentuk sebuah sekat baru pemebntukan tulang dan menutup area bagian gigi yang mengalami bolong tersebut. Namun proses ini sama seperti perubahan, karena tulang rahang yang tajam atau merupakan rumah gigi yang sebelumnya akan meluruskan diri.
Pada 2-3 bulan pertama memang terkadang kita masih merasakan aneh pada bekas pencabutan, dimana rumah gigi terkait masih adad, yang membuat satu area gusi tersebut nampak seperti rumah gigi yang tidak ada giginya, bagian gigi atas yang terhubung pada tulang tersebut juga mungkin akan terasa nampak tajam dan menusuk pada daging gusi.
Penyembuhan sempurna baru bisa di dapatkan setelah waktu 5 bulan, berikut ini adalah gambar progres yang di ambil dari waktu ke waktu. Tidak semua gambar tercapture dengan rapih, tapi gambar ini di ambil dalam waktu yang cukup singkat hari A, minggu ke X, dan bulan ke Y.
Kenapa harus cabut gigi? Pertanyaan ini mungkin sering di tanyakan, salah satu alasan kenapa saya harus melakukan prosedur cabut gigi adalah karena gigi yang bersangkutan sudah tidak bisa lagi di selamatkan, sudah parah kerusakanya. Satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan dan menghilangkan bau mulut adalah mencabutnya.
Sebelum di cabut sudah ada keputusan terlebih dahulu yang di buat, dokter sudah melakukan inpeksi atau pemeriksaan, keputusan mau di pertahankan atau di cabut. Jika di pertahankan harus melakukan perawatan saluran akar alias PSA, alternatif kedua harus di cabut untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
Dokter juga menjelaskan, jika melakukan PSA biaya nya jauh lebih mahal, prosesnya akan lebih rumit lagi. Satu kali perawatan PSA dapat menelan biaya hingga 700rb dari total keseluruhahn proses, atau bahkan lebih jika menggunakan bahan penambalan yang lebih mahal.
Pertimbangan saya mencabut setelah membaca ulasan dari teman-teman online kita, mereka ada yang bercerita mengenai PSA. Lebih banyak yang menyesal setelah PSA, pendapat dari mereka PSA buang-buang duit, gigi tidak terasa seperti aslinya, terasa seperti gigi mati yang tidak nyaman, bahkan PSA juga tidak bertahan lama, gigi menjadi hitam dan bau.
Dokter juga sebenarnya sudah tahu mengenai pilihan terbaik yang harus di ambil, namun dokter baisanya harus menunggu kesepakatan dari pasien. Setelah sepakat, baru di lakukan penandatanganan sebuah nota perjanjian, dan di lakukan pencabutan yang dimana prosesnya hanya memakan 20 menit saja.
Jika kamu di beri 2 pilihan, mau cabut gigi atau PSA apa yang menjaddi pertimbangan kamu? kalau saran saya, yang harus menjadi pertimbangan adalah tingkat keparahan lubang gigi dan juga kualitas gigi. Kalau giginya sudah rapuh, mudah retak, dan juga sudah berlubang menganga lebih baik di cabut saja, percuma PSA itu akan buang-buang duit.
Sementara itu jika giginya masih terlihat baik, namun syaraf gigi sudah mati berdsarkan review dan pemeriksaan langsung oleh dokter gigi. Kamu bisa mempertimbangkan PSA, dengan konsekuensi tidak semua PSA itu berhasil, terkadang ketika kamu sudah menghabiskan banyak uang untuk mempertahakan gigi tersebut.
Ada kalahnya di tengah jalan timbul hasil tambalan retak, gigi berubang kembali, giginya patah/keropos, dan menyebabkan rasa tidak nyaman saat menggunakan gigi mati tersebut. Yang mana pada akhirnya kamu harus terpaksa mencabutnya juga. Namun tidak semua PSA itu gagal, pasti ada yang berhasil dan bertahan dalam jangka waktu yang lama 5-10 tahun tergantung bagaimana gigi digunakan.
Dua kesimpulan kesimpulan saat cabut gigi adalah : tetap merasakan sakit, memskipun tidak signifikan, proses penyembuhan nya butuh waktu 3-5 bulan untuk pemulihan tulang. Dan penyembuhan luka hanya 1 minggu setelah pencabutan. ini berdasarkan pengalaman nyata pada ke 5 gigi yang di cabut, semuanya punya waktu pemulihan yang hampir sama.
Apakah bisa mencabut gigi secara berbarengan? Sebenarnya bisa-bisa saja, namun dokter tidak akan merekomendasikan, kecuali jika posisinya saling berdekatan pada gigi yang akan di cabut. Mencabut lebih dari satu gigi pada waktu yang sama akan menyulitkann fase penyembuhan, soalnya saat penyembuhan kita juga butuh makan, memangnya mau pakai gigi sebelah mana untuk makan kalau semuanya sedang di ganjel pake kain kasa? hehehe.
Tagged : #Sikat Gigi #Keshatan gigi , pada Jumat, 23 Februari 2024 03:40 WIB