Mahalnya membangun Fasilitas Listrik Tenaga Surya
GtDuit.com - Apa yang kamu bayangin ketika ngomongin soal free energy? Free energi itu sekarang ada loh. Hanya saja belum banyak orang yang mengembangkan konsep dan insfratruktur nya. Teknologi pembangkit listrik tenaga surya membutuhkan biaya yang mahal. Kalau melihat efisiensi 80% efisien untuk kebutuhan rumah, kenapa saya sebut hanya 80% efisien? Karena biaya perawatan yang lumayan mahal dibanding kita membeli listrik PLN.
Untuk mencukupi kebutuhan rumahan, wajib menyediakan area yang luas, panel surya yang ukuranya wp besar beberapa lembar. Dan juga baterai berkapasitas 100Ah, baterai ini normalnya pemakaian selama 6 jam pada beban 300Watt.
Di butuhkan banyak solar panel agar bisa menghasilkan daya listrik yang lebih besar, coba bayangin jika cuaca mendung tidak ada terik matahari. Pastinya energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya tidak akan maksimal, nah dengan memperbanyak jumlah panel surya kita bisa memproduksi daya listrik yang besar walaupun cuaca mendung sekalipun.
Keunggulan Menggunakan Teknologi pembangkit Listrik Tenaga Surya
Biaya produksi listrik yang gratis membuat teknologi tenaga surya sering digunakan pada lampu jalanan, listrik diproduksi tanpa mengeluarkan biaya. Tidak seperti pembangkit listrik pada umumnya, kemudian perawatanya tidak terlalu rumit. Pembangkit listrik tenaga surya mampu bertahan 5 hingga 10 tahun, perawatan hanya membersihkan permukaan atas panel surya agar bersih dari debu, serta penggantian baterai dan komponen yang rusak misalnya inverter.
Jika dalam satu rumah dipasang panel surya yang mampu memproduksi listrik 1200watt dalam sehari maka rumah tersebut bisa bebas bayar listrik. Harga listrik semakin hari makin mahal, ditambah lagi penggunaan listrik harian yang meningkat. Satu atap rumah sudah cukup kalau diganti dengan solar panel, kelihatan gimana gitu keren kalau rumah menggunakan teknologi ini.
Kekurangan menggunakan Panel surya sebagai pemenuh kebutuhan listrik
Seperti yang pernah aku bilang sebelum nya, biaya untuk membuat project ini mahal banget. Terlebih lagi jika kebutuhan listrik rumah kamu besar, panel surya dengan jumlah kecil tidak akan cukup membuat sistem kelistrikan rumah.
Pada salah satu blog yang pernah aku baca, dia menyimpulkan bahwa investasi membangun kelistrikan rumah sendiri menggunakan pembangkit listrik tenaga surya sama dengan membayar listrik 10 tahun ke depan. Kamu bayar listrik setahun berapa? 7 juta 8 juta, mungkin 9 juta lah ya. Saya rasa perhitungan tersebut nggak mungkin, biaya listrik di indonesia masih terbilang murah kok kalau setahun habis 9 juta berati kalau 10 tahun habis nya 90 juta.
Selain teknologi solar panel, bagian inverter juga harus di pertimbangkan. Inverter adalah salah satu alat penaik tegangan, inverter ini akan membalik tegangan dari sumber baterai 12volt atau 24 volt DC jadi listrik AC sesuai standard pemakaian.
Inverter yang bagus harganya mahal, kalau kamu lihat di toko online inverter 10000 watt ada yang jual harga 800ribuan itu barang KW alias tidak original. Inverter biasa tidak bisa digunakan secara terus menerus selama 24 jam, untuk membangun sistem kelistrikan rumah dengan solar panel dibutuhkan inverter khusus yang bisa bekerja secara berkelanjutan dalam jangka waktu lama.
Seberapa efisien kah jika menggunakan solar panel?
Efisiensi energi solar panel menurut saya 80% efisien, kenapa bisa 80% effisien?. Sebab masih ada kerugian daya dari pemasangan Solar panel. Jika cahaya matahari terik kita bisa mengisi baterai hingga panuh, dan mendapatkan kelebihan energi dari solar panel. Tapi ketika mendung cahaya matahari yang didapat lebih kecil, kita bahkan tak bisa mengisi baterai hingga penuh.
Untuk mengatasi hal ini di butuhkan solar panel yang banyak, serta kapasitas yang juga harus lebih besar. Selain menggunakan part lebih banyak, bisa juga dengan medistribusikan kelebihan energi ke PLN.
Sumber cahaya matahari tersedia di banyak tempat, bagian atap rumah adalah tempat strategis yang bisa di pasangi solar panel. Hanya saja atap rumah terkadang tidak semua menghadap ke arah matahari terbit, sehingga sebagian akan mendapat setengah dari energi matahari yakni panas pagi hingga siang atau panas siang hingga sore.
Untuk mengatasi hal tersebut biasanya pengguna panel listrik akan menggunakan lebih banyak solar panel dalam posisi yang berbeda, ada juga yang menggunakan motor penggerak untuk menggerakan panel surya agar selalu menghadap ke arah matahari.
Contoh penerapan teknologi solar panel yang lebih efisien dan ekonomis
Teknologi ini sudah digunakan dalam lampu jalan penerang jalan di kota-kota besar. Kata nya sih bisa memangkas biaya listrik yang dikeluarkan untuk lampu jalanan. Beberapa lampu taman di daerah saya menggunakan solar panel, sudah 3 tahun loh mggak pernah di bongkar apalagi disentuh oleh manusia bagian atas nya. Hingga saat ini masih berfungsi dengan baik.
Lampu penerang jalan menggunaka LED SMD 10-20 watt, dengan dibekali baterai kering 6 volt. Di dalam nya terdapat sebuah kontrol unit yang dinamakan charger protector, dia tidak menggunakan saklar cahaya. Sebab solar panel sudah bisa dijadikan saklar sendiri bagi lampu penerang jalanan agar bisa hidup secara otomatis. Bila solar panel di atasnya tidak mendapatkan energi cahaya, maka lampu akan dihidupkan.
Justru sebaliknya, jika mendapatkan cahaya maka lampu akan mati. Kontrol baterai protector menjaga baterai dari kemungkinan overcharger, unit ini akan memutus aliran listrik dari solar panel bila baterai sudah penuh. Dengan sistem yang lengkap seperti ini lampu jalanan dengan energi matahari bisa bertahan lebih lama tanpa perawatan.
Kalau melihat dari segi pemakaian sepertinya ya, 100% efisien untuk pemakaian rumahan. Tapi kalau membangun sebuah tempat yang dimana dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga matahari sangat tidak efisien, dia akan sangat membutuhkan area yang luas. Baterai yang super besar, dan juga membutuhkan perawatan yang berkelanjutan. Panel surya yang diletakan begitu saja di tempat rendah bisa lebih sering terkena debu.
Di beberapa negara pembangkit tenaga surya sudah mulai ada, menurut saya jika mengandalkan pabrik listrik yang mengubah energi matahari akan menyita lebih banyak wilayah. Apa lagi sekarang populasi manusia yang terus meningkat dari tahun ke tahun, membuat bumi semakin padat.
Teknologi panel surya cocok di aplikasikan pada lampu penerang jalan, listrik rumahan, kalkulator, mobil bertenaga listrik, atau baterai bank untuk berkemah. Walaupun daya yang dihasilkan panel surya lebih kecil, dengan pertimbangan yang lebih baik bisa menemukan efisiensi pemakaian yang lebih baik.
Saat ini menghasilkan listrik sendiri senilai 5 volt saja tidak mudah, 5 volt ya buat kebutuhan pemaikaian gadget kita. Semuanya masih bergantung pada listrik PLN, kalau sudah tersedia pengisi data independen yang bisa dijemur atau di bawa kemana pun tanpa harus di isi ulang ya keren.
Solar panel dalam jumlah kecil belum bisa mencapai titik efisiensi pemakaian, masih membutuhkan waktu yang sangat lama saat proses charging. Apalagi kapasitas baterai saat ini rata-rata ribuan mili ampere, kapasitas baterai terus meningkat dari tahun ke tahun. Kita lihat saja ke depanya, apakah akan ada teknologi baru atau hanya mengembangkan teknologi lama.
Tagged : #Elektronika , pada Senin, 11 Juli 2022 06:13 WIB