Apa sisi gelap dating apps yang belum pernah kamu ketahui?

dating apps.jpg

Dating apps adalah aplikasi kencan online, sebuah aplikasi yang dapat di gunakan untuk menemukan teman baru khusunya pasangan. Akhir-akhir ini sudah banyak dating apps yang di rilis, beragam pilihan aplikasi dating apps dapat di coba secara gratis. Meskipun gratis, app dating tidak sepenuhnya gratis, namun berbayar!

Ketika pertama kali menemukan dating apps mungkin akan kelihatan bagus, karena fiturnya dapat memfilter atau mencarikan teman dengan persamaan tertentu. Dating apps dapat memanfaatkan koordinat lokasi untuk merekomendasikan teman dengan jarak paling dekat dengan wilayah.

Dating app juga dapat memfilter jenis Gender, ini sering di salah gunakan, tapi tidak ada salahnya mencari teman dengan gender yang sama. Sebagian orang memanfaatkan dating app untuk mencari pasangan hidup, sebagian lagi hanya untuk mencari teman dengan benefit tertentu.

Gak semua dari dating app itu bagus, tergantung popularitas aplikasi. Semakin populer aplikasi, semakin banyak pengguna, maka semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pasangan yang cocok ( match ). Justru sebaliknya, jika tidak terlalu populer, hanya sedikit pilihan yang dapat di lihat di dalamnya.

Penulis sudah mengumpulkan sisi gelap dari Dating App yang mungkin akan mempengaruhi kita. Dalam konteks sisi gelap, tidak hanya menggambarkan sifat negatif, tapi juga termasuk pada kekurangan yang menyebabkan aplikasi tersebut menurut penulis, tidak layak untuk di coba.


Berbayar dan selalu fokus menekan penggunaan premium

Rata-rata model bisnis dari Dating APP adalah subcription/berlangganan, sekilas tidak ada yang salah dengan fitur berlangganan. Tapi ada ketimpangan dalam aplikasi, yang membuat aplikasi tersebut terasa seperti memaksa dan juga tidak memberikan benefit.

Tentunya tidak semua aplikasi sama, aplikasi yang saya maksud adalah aplikasi dengan kriteria berikut : Ketika pertama kali mendaftar, belum mengenal apa-apa sudah di suguhkan dengan iklan upgrade to plus/premium, bahkan sama sekali kita belum mencicipi fitur apa saja yang ada di dalam aplikasi.

Ketimpangan selanjutnya adalah akses yang terbatas, pengguna gratis sering kali di berikann keterbatasan terhadap akses fitur tertentu yang menurut saya merupakan fitur umum/wajib ada di dalam aplikasi. Misalnya tidak dapat melihat siapa yang menyukai mereka, atau mungkin kalau ingin memilih gender lawan jenis harus membayar dengan biaya tertentu.

Aplikasi terus-terusan menawarkan promosi untuk upgrade ke versi premium tanpa memberikan nilai tambah/efek positif yang di rasakan oleh pengguna gratis. Aplikasi seperti ini menurut penulis tidak layak untuk di coba, karena model bisnis mereka tidak sehat, bahkan terkesan memaksa.


Pengguna dapat berhubungan atau saling terkoneksi dengan lebih dari 1 orang

Ini adalah kabar buruk bagi kalian yang mencari pasangan hidup dari dating app, banyak pengguna akan berlomba-lomba menghias diri mereka, memasang foto terbaik mereka, dan memunculkan identitas pribadi mereka dengan value yang tinggi. Tujuanya untuk menarik banyak orang.

Namun dating app adalah hubungan yang sangat luas, bisa jadi teman yang kita dapatkan dari aplikasi tersebut sudah mengenal lebih banyak orang lain. Dan dia bisa membuat keputusan sewaktu-waktu, mau ke arah mana memilih, apakah mau memilih kita atau memilih orang lain dalam list obrolan mereka.

Sudah pasti, kebanyakan pasangan akan memilih siapa yang terbaik. Jika kamu berpacaran atau sampai mencari jodoh dari pengguna dating APP, harus siap menerima konsekuensi. Kenapa? karena seorang yang bermain dating app akan sangat mudah berpindah-pindah pasangan, bahkan mencari pasangan baru dalam hidupnya.


Selalu di kaitkan dengan hubungan bebas

Sebagian dating app mungkin terkenal dengan sisi negatifnya, saya tidak akan menyebutkan produk/merek di sini. Cukup tahu saja kalau aplikasi hijau sering di pergunakan untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma, baik norma agama maupun norma budaya.

Beberapa aplikasi dating mungkin sudah memfilter pengguna mereka, bahkan ada yang menggunakan teknologi AI. Untuk memverifikasi akun palsu, dengan cara verifikasi nomor, email, umur hingga foto wajah. Pertanyaanya, kenapa harus menggunakan data pribadi se-akurat itu?

Alasanya, untuk menghindari penyalagunaan. Seorang yang melakukan kegiatan negatif di aplikasi dapat mempertanggung jawabkan perbuatan mereka sendiri, bahkan pengguna lain dapat melaporkan nya. Aplikasi akan mengambil tindakan, baik memblokir pengguna tersebut, ataupun menyerahkan masalah pada pihak berwajib ( dengan catatan kasus pelanggaran berat ).


Pencarian terbatas, dan tidak terlalu leluasa

Dating app akan membatasi berapa jumlah banyak swip yang dapat kamu gunakan, umumnya batasan yang di berikan relatif sedikit dan tidak memuaskan. Beberapa aplikasi melakukan taktik curang, dengan memberikan rekomendasi yang sulit di terima agar orang akan terus melakukan swiping dan menghabiskan kuota gratis mereka.

Meskipun aplikasi ini memberikan persentase kecocokan berdasarkan sifat, hobi, umur, zodiak, dan lokasi. Tetap saja faktor visual / penampilan fisik menjadi pilihan utama. Dating app yang bermain dengan algoritma ini, mungkin akan lebih cenderung mempromosikan atau menampilkan teman dengan penampilan lebih tua.

Misalnya seperti penulis, mempunyai ukuran badan TB 155cm, dan BB 60Kg. Persepsi yang di harapkan adalah level dengan kesetaraan jika untuk mencari pasangan. Tapi bebas jika untuk mencari teman kencan yang setara gender, hanya saja ini akan menjadi menyimpang jika teman itu hanya 2 orang saja, harusnya grup ber grup.

Untuk dapat menikmati jumlah swip lebih, pengguna gratis di minta untuk upgrade ke versi berbayar. Dan tentu saaja, kita belum puas dengan versi gratis belum memberikan dampak atau benefit apapun. Apakah kamu akan membayar aplikasi, mungkin tidak kepuasan menjadi faktor utama jika seorang harus berlangganan secara reccuring kalau ia senidri tidak puas tidak akan mau.


Sifat kepribadian dan visual dapat di manipulasi

Anda mungkin menemukan pasangan / teman yang cocok dengan kepribadian yang identik atau serasi. Dari mana aplikasi mendapatkan data ini? Tentu saja dari input pengguna tersebut, beberapa pengguna yang merasa kepribadian mereka buruk akan di sembunyikan dan tidak di tulis pada aplikasi.

Visual/penampilan foto yang kamu lihat pada aplikasi mungkin saja tidak menggambarkann sifat/wujud asli dari pemilik akun, bisa saja itu merupakan foto mereka beberapa tahun lalu atau hasil meminjam foto teman sendiri.

Kamu akan kaget ketika menggunakan dating app, dan melakukan meet pertama ternyata siapa yang di temui tidak sesuai seperti pada aplikasi. Rugi waktu donk, kita sebagai manusia tentunya pasti punya sifat saling menghargai dan saling menghormati.

Rasa hormat itu seketika hilang ketika ada orang yang mencoba untuk tidak jujur. Jika kamu sudah kenal sosok di dalam aplikasi tersebut di kenal baik, perhatian, dan juga mempunyai sifat humoris seperti sifat-sifat tertentu yang dapat di rasakan, namu sifat ia yang sebenarnya baru akan kamu rasakan di real life.


Terlalu rumit untuk di pahami bagaimana konsepnya

Dating App tidak seperti sosial media like facebook, twiitter, Quora. Dating App lebih menonjolkan identitas diri, dan juga sifat kepribadian seorang, namun itu hanya bisa di tampilkan dalam bentuk visual. Entah itu foto, video, maupun teks hasil test kepribadian.

Setiap aplikasi mempunyai mekanisme yang berbeda, ada fitur lain yang di tambahkan. Misalnya jumlah pengikut, jumlah teman yang pernah berkencan, jumlah poin dan sebagainya, di tambahkan lagi fitur yang menurut saya tidak penting.

Sebuah aplikasi dating app udah selayaknya sosial media, dan cukup aneh fitur ini lebih di ungglkan dan di gratiskan di dalam aplikasi. Mungkin maksudnya untuk memposting sesuatu, dan memperkenalkan diri, tapi fitur jelajah tidak tersedia. Perlu di ketahui fitur posting seperti sosial media memang harus menyediakan fitur jelajah dibanding hanya menampilkan profile-profile yang di buat oleh pengguna.


Meskipuna dating app mempunyai kekurangan yang di sebut sisi gelap ( bagian yang tidak di ketahui ), bukan berarti dating app tidak ada guna nya sama sekali. Hanya saja tidakk ada date app gratis, semuanya mengharuskan pengguna membayar.

Pengguna gratis tidak akan pernah bisa mendapatkan kepuasan dalam menggunakan dating app, memang bagian gratis hanya di rancang untuk menarik perhatian para pendaftar untuk bergabung pada apliikasi dan melihat fitur dan cara penggunaan basic saja. Untuk lebih memanfaatkan pengguna di minta membayar dengan mekanisme subcribtion alias berlangganan setiap bulan.

Mau berlangganan kalau di sana terbuka bebas, bahkan seorang yang kita temui mungkin punya banyak hubungan / relasi dengan pengguna lain. Yang membuatnya akan terus mencari, dan tidak fokus pada satu teman. Kecuali kalau kamu sendiri mapan, dan punya uang, tentu bisa menghapus app milik pasangan yang di temui untuk mencegahnya mencari yang lain dan berkomunikasi lebih private di luar dating app.

Tagged : #dating_app #cari_teman #sosmed , pada Kamis, 01 Februari 2024 10:13 WIB