Seberapa bermanfaat Quora Sebagai sosial media?
Quora yang dulu sangat berbeda dengan Quora yang sekarang, masih ingat ketika pertama kali saya bergabung di platform Quora pada tahun 2019 lalu. Pertanyaan yang di ajukan di sana jauh lebih formal, dan berkualitas. Sebagian orang mungkin nggak menyukai type jawaban yang terlalu formal, termasuk saya sendiri.
Ketika bergabung dengan quora otomatis diri ini ingin sekali menjawab pertanyaaan berdasasrkan pengetahuan yang di miliki. Seperti biasa, karena di dalamnya banyak sekali informasi artikel yang di bahas dalam format yang lebih formal, saya jadi ikutan menjawab dengan gaya pembahasan yang lebih formal tersebut.
Niat awal menjawab pertanyaan hanya karena ingin di kenal, dan juga di anggap sebagai seorang yang mempunyai keterampilan pada bidangnya. Tidak peduli mau mendapatkan up vote, comments, share, atau apapun. Bahkan saya tidak berharap untuk bisa ikut pada program partner Quora yang dimana setiap penulis dan penanya akan mendapatkan uang.
Niat menjwab saya ini turun seiring waktu. Dampak kurangnya interaksi, banyak orang tidak menyukai postingan yang di buat. Post yang di buat dengan penuh waktu nampak seolah-olah tidak berharga sama sekali, sementara itu postingan cewek dengan topik pengalaman hidup/curhat jauh lebih banyak mendapatkan interaksi.
Ketimpangan Quora sebagai media sosial masih saya ragukan. Media sosial harusnnya dapat menjadi tempat di mana kita bersosialisasi, namun di Quora hanya ada pertanyaan, jawaban, dan kiriman itu salah satu tempat yang dapat menimbulkan tanggapan sosial. Karena orang di quora cerdas-cerdas, tidak semua dari mereka mau saling berinteraksi seperti layaknya Sosmed.
Hubungan timbal balik sudah jadi tidak bermakna
Terkadang ketika kita menjawab pertanyaan dengan serius, pastinya kita juga menginginkan jawaban serius dari anggota quora lain. Sayangnya hal ini tidak terwujud, di quora memang orangnya pada cerdas, pandai menulis, dan juga punya banyak wawasan.
Ketika saya bertanya, dan ingin sekali mendengarkan sudut pandang dari Quorawan. Sayang sekali pertanyaan yang saya terbitkan tidak ada satupun Quorawan/Quorwati yang menjawab. Salah satu bentuk ketimpangan ini membuat saya menjadi pesimis dan tidak ingin lagi menghabiskan waktu untuk menjawab pertanyaan dari anggota lain.
Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang saya ajukan di Quora. Pertanyaan pertama, saya menanyakan apakah aman jika tambal gigi di gabungkan. Memang itu sekilas pertanyaan sederhana, bisa di jawab ya atau tidak. Namun untuk meyakinkan aman atau tidaknya sudah pasti memerlukan penalaran medis, penjelasan yang lebih mendetail, sayang tidak ada Quorawan/QuoraWati yang menjawab pertanyaann saya.
Banyaknya pertanyaan spam menurut saya sampah
Di Quora versi sekarang, alih-alih kita melihat konten yang bernilai edukasi dan informatif malah di suguhkan dengan pertanyaan aneh dari member baru. Seperti yang saya sebutkan sejak awal, siapa yang mau menjawab pertanyaan sampah yang di ajukan oleh member baru?
Mereka baru bergabung, belum berkontribusi menjawab apapun sudah bertanya. Tapi karena faktor kebiasaan di quora terkadang masih ada yang menjawab meskipun pertanyaanya aneh. Kebiasaan menjawab ini di dasari dari pengalaman serta pengetahuan tentang cerita di balik pertanyaan tersebut.
Saya sering menemukan pertanyaan tanpa jawban, dimana tidak ada nilai tambah/manfaatnya untuk di baca. Setiap hari saya selalu di suguhkan dengan pertanyaan pertanyaan baru yang menurut saya tidak relevan dengan apa yang di pahami. Sebagian lagi, quora kini di susup oleh iklan perj**ian.
Jika kamu bergabung pada suatu ruang, atau menambahkann topik apa saja yang di ketahui lebih banyak. Maka potensi keluarnya post sampah ini akan lebih sering. Sebagai pengguna bukanya jadi tambah senang, justru penumpukan sampah akan membuat kita bosan.
Akun-akun baru bermunculan berdatangan dari sosmed lain. Yang membuat risih adalah akun ini langsung bertanya dengan pertanyaan tanpa memberikan kontribusi apapun. Pertanyaan mereka muncul di newsfeed, permintaan jawaban, bahkan tempat lain selama saya berada di Quora.Bayangkan, kamu pengen mencari konten malah di suguhkan dengan pertanyaan pertanyaan seperti ini
Benefitnya kecil, alias sulit untuk di hargai
Program mitra Quora sudah di hentikan, ini artinya quora sudah tidak lagi membayar pengguna yang menulis jawaban di platform mereka. Dengan di tutupnya program ini maka kuliatas konten yang ada di Quora akan menjadi lebih rendah.
Kalau dulu, para pengguna sangat atusias dalam menulis, mereka melakukan riset secara mendalam untuk memastikan bahwa konten benar-benar berkualitas. Konten berkualitas akan lebih mudah di terima oleh Quora dan pengguna lain, konten tersebut juga akan mendatangkan interaksi sosial seperti Up Vote, Down Vote, Commments dan Share
Seiring waktu pengguna yang dulunya merupakan mitra aktif kini berkurang, mereka berpindah haluan ke Facebook/Tiktok/Youtube. Sementara itu, yang tersisa hanyalah orang-orang caper yang cuma mau pansos doang pengen terkenal.
Mereka bercerita curhat pengalaman hidup, entah itu kisah sedih, kisah mistis, maupun perjuangan hidup. Konten seperti ini malahan rame di Quora, terlebih lagi banyak cewek-cewek yang pajang foto mereka, jelas banyak sekali penggguna lain yang akan tertarik.
Saya membuat akun baru untuk ikutan dalam hal ini, post pertama saya adalah curhat tentang gigi. Awalnya hanya untuk mencari dukungan, alias penyemangat diri. Postingan tersebut hingga kini masih ada, dan tidak mendapatkan interaksi apapun, bisa lihat tautan biru tersebut atau yang versi terbaru ini.
Pengguna Quora lain tidak seperti facebook
Sok banget seperti orang berpendidikan hingga cara menulis pun di komentari, jadi ceritanya saya penasarn dengan seorang mbak-mbak yang berdasarkan story cerita pengalaman hidupnya sukses berkarir dalam bidang IT bagian Konsultan pencayahaan berbasis iot ( internet of things ).
Terdengar agak unik ya ada konsultan di bagian iot, sepengalaman saya bagian iot itu adalah merancang perangkat untuk mengendalikan, menginput, dan mengelolah data dari jarak jauh. Sementara ini dia bekerja sebagai konsultan. Istilah konsultan yang saya pahami seperti seorang dokter bisa konsultasi permaslahan terus di kasih informasi resep obat atau apalah.
Nah singkat cerita, akhirnya saya bertanya kepada mbak tersebut. Pesan yang saya kirimkan tidak di jawab dengan sopan, melainkan malah mengomentari gaya bahasa yang saya tulis. Seolah bernada merendahkan orang lain, berikut ini saya lampirkan gambar bagaimana seorang dengan credential/pendidikan rendah di quora.
Sulit menemukan hal yang menarik
Saya sudah mempelajari algoritma rekomendasi dari Quora, ini cukup berbeda dengan kebanyakan algoritma sosial media. Quora mempersonalisasi informasi berdasarkan minat, jika kamu menambahkan lebih banyak minat ( tahu tentang apa saja ), akan lebih banyak jenis konten yang di ajukan. Bahkan tak heran kalau kamu sering menerima pertanyaan yang tidak jelas.
Algoritma jenis ini dapat rusak, misalnya ketika anda menjawab pertanyaan mengenai topik lain atau berinteraksi dengan konten topik lain. Maka semua bagian konten yang di tandai sebagai topik tersebut akan selalu muncul di news feed Quora.
Suka tidak suka kulitas konte yang ada di newsfeed bikin ilfell. Apalagi kebanyakan pertanyaan dibandingkan jawaban. Memangnya kamu mau terus-menerus menerima pertanyaan dari pengguna lain. Oleh sebab itulah, menurut saya di sini sulit mencari topik yang menarik.
Dari semua pengalaman yang saya utarakan di atas, memanfaatkan Quora sebagai media sosial rasanya tidak akan lebih baik dari sosmed lain. Media sosial fokusnya untuk berinteraksi satu pengguna dengan pengguna lain, sementara Quora fokus tanya jawab.
Siklus tanya jawab pun sudah menjadi tidak seimbang, lebih banyak pertanyaan yang di ajukan di bandingkan jawaban. Bertanya lebih mudah dari pada menjawab, menjawab pertanyaan membutuhkan waktu, dan juga membutuhkan effort untuk riset apabila mau mengutip sumber informasi tertentu demi mendukung/menguatkan sebuah argument.
Beberapa orang mencoba memanfaatkan Quora menjadi sosial media. Salah satunya seperti kim jong un jalan-jalan, akun tersebut banyak menjawab dan memposting konten yangg menimbulkan interaksi sosial. Topik yang di bahas cukup random, mulai dari kebiasaan hidup, hal yang tak wajar, keunikan, fakta, kesehatan dan lain-lain di kemas dalam bentuk lelucon / plottwist.
Terkadang postingan dapat menimbulkan interaksi, Quora memungkinkan kita untuk membuat postingan. Fitur ini bukan jawban, bukan juga pertanyaan, tapi murni sebuah postingan. Setiap pengguna dapat memberiakn up vote, down vote, comments, maupun share terhadap posting yang kita terbitkan.
Keluh kesah sebagai seorang Quorawan
Saya sendiri adalah seorang quorawan yang sudah aktif selama lebih dari 3 tahun di quora, selama aktif aku menjawab berbagai jenis peranyaan. Setiap jawaban murni merupakan pengalaman, sebagian lagi terkadang harus melakukan riset secara teliti, agar argumen dapat di pertanggung jawabkan.
Orang Quora pada pinter, argumen bernilai rendah atau tidak logis dan tidak terbukti kebenaranya dapat menjadi suatu perdebatan. Oleh karena itu mencari penguat menjadi faktor utama. Dari sekian banyak jawaban yang di buat, hanya sedikit pengguna memberikan up vote.
Padahal jumlah views dari thread tersebut tinggi. Akan beda lagi jika yang membuat jawaban tersebut Quorawati, sudah pasti rame sekali.
Kalah saing antara jawaban educated dengan curhat pengalaman hidup yang di posting oleh Quorawati. Effort kita butuh waktu, hanya untuk sekedar menulis jawaban saja. Kurangnya di hargai membuat keingina untuk menulis jawaban di quora jadi berkurang, minat untuk menjawab lebih rendah. Di prediksi di kemudian hari quora indonesia kualitasnya akan lebih rendah lagi.
Jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini, ya bisa quora bisa menjadi tempat media sosial. Manfaatnya saja yang kecil, apabila akun sudah ramai kita bisa memonetisasi nya sendiri dengan tautan afiliasi untuk mendapatkan keuntungan. Btw, apakah kamu seorang perempuan dengan umur 16-18 tahun? maukah berteman denganku. Kirim pesan kamu untuk pertemanan yang lebih intens?
Tagged : #ssfsd , pada Jumat, 09 Februari 2024 11:25 WIB