Search engine bakalan di kalahkan oleh AI ChatBot

chatBot.jpg

GtDuit.com - Membahas topik mengenai kemajuan dunia iptek tak lepas dari perkembangan teknologi yang semakin hari makin canggih. Sejak viralnya chatGPT pada bulan november tahun 2022 lalu, kini banyak perusahaan yang berlomba-lomba mengembangkan aplikasi pengelolah kata mereka sendiri.

ChatGPT adalah chatbot yang menggunakan model pembelejaran mesin GPT-3. Model ini dapat memberikan respon jawaban dengan akurasi yang tinggi dan lebih cepat.

Sebelum populer chatbot, kita biasanya menggunakan Google. Ketika ada pertanyaan penting, kita selalu membuka Google untuk menemukan jawaban.

Namun kini mesin pencari Google lebih banyak di susupi oleh situs web nakal. Alih-alih mendapatkan jawaban dengan cepat dan akurat, kita malah mendapatkan website media Nasional.

Website berita media Nasional sangat tidak di sukai lantaran membagi satu artikel menjadi beberapa paragraf halaman. Kemduian mrnayangkan iklan yang cukup banyak setiap halaman nya.

Untuk mendapatkan jawaban maksimal, pengunjung biasanya menghabiskan lebih banyak waktu. Mencari website di posisi bawah, namun tidak memberikan spilit page.

Jika di hitung dengan waktu, proses menemukan jawaban di Google membutuhkan waktu 1-5 menit. Proses panjang, mulai dari mencari dengan beberapa Query, scroll memilah website yang paling bagus, lalu kemudian harus membaca artikel tersebut untuk menemukan posisi jawaban yang tepat.

Hadirnya GPT-3, dikembangkan oleh OpenAi, membuat pekerjaan jadi lebih singkat dan mudah. ChatBot model ini dapat di akses secara gratis di chat.openai.com

ChatBot mampu memberikan respon jawaban berkecepatan tinggi. Kurang dari 1 menit, kamu akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang di input. Jawaban yang di berikan memiliki akurasi diatas 80%, tergantung seberapa detail pertanyaan yang di berikan kepada chatbot.

Dengan adanya chatbot tentu akan mengubah pola hidup masyarat banyak. Kalau sebelumnya mereka menggunakan Google untuk bertanya, kini sudah beralih menggunakan chatGPT. Google telah gagal dalam membenahi platform layanan mereka.

Kalau di lihat sekilas, sebagian besar hasil penelusuran kebanyakan berasal dari website besar, web media pers. Banyak pembaca tidak menyukai gaya pembahasan yang bertele-tele, sudah bertele-tele dalam satu halaman cuma ada satu paragraf. Untuk dapat membaca mereka harus mengklik page 2, page 3, dan seterusnya.

Setiap halaman mengandung iklan. Di ponsel seluler muncul iklan berukuran hampir memenuhi layar, selain itu iklan dengan jenis video yang di putar otomatis. Browsing menghabiskan lebih banyak waktu, hanya untuk mendapatkan sedikit jawaban.

Sebelum adanya ChatGPT hanya itu salah satu cara terbaik untuk mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan. Sekarang hadirnya chatGPT ada dua cara, bisa melalui Google bisa juga bertanya langsung ke chatGPT. Namun chatGPT lebih unggul dalam kecepatan memberikan jawaban dan akurasi.

Kemungkinan pada masa mendatang pertanyaan yang berkaitan dengan dokumentasi atau topik-topik problem solving lebih banyak di tanyakan menggunakan chatbot daripada menggunakan Google. Khususnya permasalahan yang bisa di selesaikan dengan hanya artikel.

Topik-topik yang di selesaikan bisa berkaitan dengan masalah pemrograman, desainer, rekomendasi alat atau software, hingga topik yang mengandung banyak informasi dalam satu paragraf transkrip. Web media nasional masi tetap bisa mempertahankan eksistensinya.

Mereka mempublikasikan artikel bertopik News ( kabar terkini dan terbaru ) beda lagi sama blogger yang hanya menerbitkan artikel abadi. Artikel tips, artikel problem solving, dan pengetahuan umum. Lama-kelamaan dunia blogger bakalan terancam oleh adanya chatGPT.

Tagged : #chatBot , pada Selasa, 14 Februari 2023 23:44 WIB