Kenapa komentar di sosmed My bank di nonaktifkan?

Penipuan Karyawan May Bank

Akhir-akhir berita nasional kita heboh yang melibatkan pihak May Bank, ada orang yang kehilangan 30M, beberapa tahun lalu juga 20M juga ada lagi di tempat lain. Semuanya melibatkan pegawai/pekerja yang berada di perusahaan May bank.

Namun yang ingin saya bahas kali ini bukan mengenai perushaaan bank itu sendiri, akan tetapi kenapa akun sosisial media Dari May Bank banyak banget yang d closed komentar nya. Akun Youtube aktif mempositng video akan tetapi kolom komentar di nonaktifkan tidak ada orang lain yang bisa berkomentar di akun terkait.

Begitu juga akun twitter, tidak ada orang yang bisa membalas retweett yang di posting oleh akun official May Bank, begitu juga di tiktok saya mencari di tiktok Bank satu ini cukup aktif memposting konten seperti arahan berhati-hati terhadap penipuan, pernyataan dan sebagainya.

Sayangnya kolom komentar nya di matikan, tidak komen di akun tersebut. Per hari ini saya nggak melihat nggak ada orangg yang berkomentar di akun tersebut, bahkan di Google Maps sekalipun tidak ada alamat perusahaan May Bank.

Akun twitter May bank twiiter tutup komentar :

Akun sosmed May Bank Tutup kolom komentar

Akun Youtube May Bank video terbaru tutup kolom komentar :
Akun Youtube May bank tutup komentar

Akun Tiktok May Bank Closed komentar :
Akun tiktok May Bank tutup Komentar

Kalau se-andainya kita menjadi nasabah, bagaimana cara kita mau komplain, bagaimana cara kita memberikan ulasan, ini kok perusahaan anti kritik banget. Lantas bagaimana kinerja dari OJK, dan Lembanga Penajmin Simpanan bekerja? Kenapa selama ini orang yang berkasus dengan perbankan justru mereka mengalami kerugian.

Bahkan saya melihaht komplain dari Google Play Store, terkait aplikasi ini bahwa ketika transaksi gagal dana tetap di potong dan kena admin Rp 3000. Begitu ironi sekali, kalau di playStore gak bisa mereka mematikan kolom komentar, semua orang bisa berkomentar mengulas aplikasi terkait.

Tapi mereka harus mengunduh aplikasi terlebih dahulu baru bisa memberikan ulasan. Yang saya soroti kenapa semua sosmed dari layanan May Bank justru tertutup, bahkan nggak ada celah bagi orang untuk menyampaikan anspirasi mereka.

Ini ironi sekali, saya pernah memposting artikel menegenai perusahaan web hosting yang berbentu PT tapi menyamar menjadi penipu, sampai sekarang mereka masih eksis. Penipuan meng-iming-iming hosting gratis/hosting murah untuk pendidikan, tapi malah di pakai untuk mencuri skrip website milik orang lain.

Dan gak tanggung-tanggung skrip yang di curi di perjual belikan di lini bisnis yang lain, mereka menjual akses ke source code program. Bayar untuk mendapatkan akses, ini adalah bisnis penipuan yang berjalan dari tahun 2021. Pemerintah nggak pernah ada turun tangan, banyak korban yang berjatuhan, ulasan dari berbagai orang di jatuhkan dengan takedown DMCA.

Mungkin artikel ini bakalan di takedown juga, kalian juga bisa lihat di DMCA kalau artikel ini di turunakn dari pencarian. Saya justru mencurigai adanya banyak sekalu oknum-oknum di perusahaan perbankan ini yang justru saling kong kalingkong, dan mereka saling tutup menutupi.

Saya sih nggak tahu, kenapa bisa jadi begini. Bank seolah-olah menutup diri dari orang banyak, namun tetap beroprasi senyap. Kalau kalian mau berkomentar silakan komentar saja di artikel ini, entah lah kenapa demikian saya nggak tahu.

Bagi kalian yang menjadi korban penipuan, atau segala bentuk kerugian yang di sebabkan akibat penggunaan layanan May Bank silakan segera laporkan ke OJK atau instansi terkait. Karena kalau melaporkan ke pihak internal sudah pasti sulit banget untuk di tindaki, melihat berita yang beredar tanpaknya seperti seorang anti kritik.

Berhati-hatilah jangan percaya dengan Branc Manager May Bank, teller May Bank atau siapapun. Sebaiknya, jika ingin membuat transaksi yang lebih besar, lebih baiik simpan ke bank dalam Negeri khususnya BCA ( jarang ada kasus ), atau BRI meskipun sering berkasus tapi tetap lebih aman. Dari info yang beredar, kerugian/resiko yang terjadi pada May Bank kebanyakan melibatkan Oknum pekerja di perusahaan tersebut.

Kenapa harus berhati-hati? Karena belajar dari kasus sebelumnya, pihak bank tidak akan mau bertanggung jawab. Bahkan kolom komentar di Sosial media pun di tutup, tidak menerima kritik dan saran. Namun tdak tahu kalau di kirim Email mungkin masih cukup berguna bagi nasabahnya, di MAPS pun tidak ada alamat kantor, ataupun jejak ATM May bank.

Tagged : #Perbankan , pada Senin, 14 April 2025 13:40 WIB