Tips memilih baterai Berkualitas untuk pembangkit PLTS Offgrid

pemilihan baterai untuk plts

Pengguna PLTS Offgrid sangat bergantungan pada ketersediaan baterai. Di perkirakan di masa depan, baterai menjadi bahan yang sangat di penting dalam kehidupan. Era teknologi sudah di mulai, tak hanya untuk kebutuhan listrik rumah, tapi untuk kebutuhan lainya.

Perusahaan Mobil Listrik Tesla, kini sudah mulai ber-investasi dan mengembangkan produk baru selain mobil listrik. Tesla memproduksi sistem listrik rumah yang di sebut Power Wall dan Sollar Roof. Keduanya merupakan produk PLTS sistem rumah kelas mewah, dapat memenuhi kebutuhan energi rumahan.

Tesla PowerWall menggunakan baterai Lithium ion dari panasonic yang di susun sedemikian rupa. Sistem tegangan kerja powerwall mencapai tegangan DC 800 volt. Tegangan baterai ini sangatlah tinggi, dan dapat memberikan supply daya listrik yang cukup untuk rumah tangga.

Teknologi tersebut mungkin terlalu mahal untuk kita yang punya kondisi finansial menengah. Di indonesia, sistem plts di bangun dengan komponen sesuai isi dompet. Bagi yang punya uang lebih, mungkin akan memilih sistem tegangan lebih tinggi, dan bagi yang punya butget terbatas kemungkinan akan membangun sistem PLTS dengan daya rendah.

Adapun daya rendah dalam konteks ini adalah daya sumber input, yang dimana adalah gabungan dari rangkaian baterai. Umumnya berkisar 12v, 24v, dan 48 volt. Semakin tinggi tegangan baterai, semakin effisien sistem PLTS, serta mampu menghasilkan daya output yang tinggi.

Dalam hal baterai, rata-rata kita membelinya baterai bekas. Tidak mungkin beli baterai baru, baterai yang baru harganya lumayan mahal dibanidngkan baterai bekas. Kalaupun masih ada baterai baru, yang di jual dengan harga diskon, sudah pasti baterai tersebut produksi tahun-tahun lalu, dan tidak terjual di pasaran.

Berikut ini adalah tips memilih bekas baterai yang bagus dan berkualitas untuk sistem PLTS.


Tentukan jenis baterai yang akan digunakan

Ada banyak pilihan baterai untuk PLTS. Pemilihan baterai harus berdasarkan tujuan penggunaan. Baterai juga mempunyai umur/masa pakai, biasanya dikenal dengan istilah siklus pengisian. Ada beberapa baterai dengan siklus pengisian dan pengosongan yang lebih panjang, yakni baterai Lithium Ion Pospate dan Lithium Ion Polymer. Baterai lithium ion termasuk ke dalam baterai kering padat yang punya tingkat kehilangan energi yang rendah.

Ada juga baterai VRLA atau di sebut juga Valve Regulated Lead Acid, baterai ini masih menggunakan jenis asam timbal dan logam seng. VRLA mempunyai siklus pengisian dan pengosongan yang lebih rendah dari lithium ion, siklusnya 500-600 siklus.

Penggunaan baterai harus mengetahui tujuan penggunaan. Jika ingin untuk di gunakan pada beban yang tinggi, sebaiknya memilih baterai jenis lithium dengan susunan seri hingga 24 volt. Baterai kering lithium lebih stabil, karena hambatanya lebih rendah dibandingkan baterai Lead Acid.


Cari baterai lewat content Creator

Baterai merupakan komponen yang paling penting dalam dunia PLTS. Kalau membeli langsung secara online, kita tidak memastikan apakah kondisi baterai tersebut masih layak di pakai atau sudah tidak layak lagi di pakai. Sebagai contohnya, di sini kami merekomendasikan video berikut ini.

Content Creator biasanya sudah mencoba terlebih dahulu baterai yang mereka beli dan menunjukan bahwa baterai tersebut bagus, serta layak pakai. Dalam video tersebut baterai, lithum ion pospate sudah di uji kapasitasnya. Dan begitu kita posting di Youtube, toko tempat baterai tersebut di jual mendadak sold out.

Artinya baterai lithium sangat banyak peminatnya. Jika tidak lewat content creator, kamu juga bisa membeli lewat distributor. Distributor baterai bekas biasanya mengambil baterai bekas UPS yang di jual oleh perusahaan. Baterai bekas ups, mempunyai siklus yang masih panjang lantaran cukup jarang di gunakan.


Pastikan toko yang menjual menawarkan garansi

Setelah membeli baterai sebaiknya di isi sampai penuh kemudian di kuras sampai habis. Saat melakukan pengurasan jangan lupa di pasang PZEM 0015 sebagai monitoring energi. Lihat kapasitanya, apakah sudah sesuai dengan klaim toko atau tidak.

Lakukan uji coba pengisian dan pengosongan beberapa kali. Sebelum melakukan pengosongan sebaiknya pakai BMS untuk baterai jenis lithium, dan gunakan LVD Untuk baterai jenis VRLA. Kedua komponen ini dapat menghentikan aliran sirkuit saat baterai sudah mendekati posisi habis yakni 10%.

Jika baterai yang di beli tidak sesuai dengan klaim, bis alangsung di retur tukar dengan yang lain. Bisa juga di kembalikan, syaratnya harus ada kesepakatan sejak awal antara penjual dan pembeli. Penjual yang jujur biasanya lebih respect terhadap produk mereka, apabila ada komplen jawab nya sangat cepat, dan bahkan menawarkan garansi.


Baterai Apa yang bagus untuk PLTS?

Baterai yang di rekomendasikan adalah baterai Li-thium, baterai ini mempunyai kapasitas yang besar. Satu sel nya kapasitas 3000mAh-100Ah, dan dapat di rangkai menjadi berbagai kebutuhan. Sel lithium juga mempunyai ketahanan terhadap beban.

Artinya, tegangan baterai akan tetap stabil meskipun di beri beban yang lebih besar dari kapasitasnya. Sedangkan Accu VRLA, hambatanya tinggi. Apabila di beri beban tegangan dapat drop ke paling rendah 11.8 volt.

Dalam segi ukuran, lithium lebih kecil punya kepadatan energi yang tinggi. VRLA punya ukuran yang besar, dan sifat kepadatan energi yang lebih rendah. Artinya baterai ini akan sangat mahal dalam proses pengiriman, serta sulit untuk di pindah-pindah.


Pilihlah baterai yang masih layak pakai, pada dasarnya baterai yang di jual di marketpalace dengan harga murah di bawah standar harga baru. Kemungkinan baterai yang sudah tidak layak lagi di pakai. Banyak penjual nakal yang mengklaim baterai nya masih bagus, kapasitas besar yang real.

Dan untuk mengetahui kapasitas baterai ( SOC ), kita harus melakukan pengurasan dan pengisian. Oleh karena itu artikel ini merekomendasikan, beli baterai lewat content creator.


Kenapa baterai asam timbal tidak di rekomendasikan?

Hindari menggunakan baterai asam timbal, atau jenis baterai basah lainya. Baterai dengan jenis tersebut mempunyai masa pakai yang relatif singkat, berdasarkan informasi yang kita dapatkan baterai berjenis asam mempunyai masa pakai 1-3 tahun dengan degredasi kapasitas yang tinggi dibandingkan baterai kering.

Penggunaan baterai memang menyebabkan pembengkakan dalam biaya pengadaan PLTS, tapi ini satu-satunya cara agar dapat membuat PLTS yang lebih ringan dan tidak membutuhkan izin khusus. Soerang yang memasang PLTS, kebanyakan mereka mempunyai gangguan dengan jaringan listrik yang di sediakan oleh PLN setempat.

Soerang yang baru terjun ke dunia elektronika, khususnya kelistrikan, akan lebih banyak menghabiskan uang untuk experiment hingga mereka berhasil mengetahui mana yang bagus mana yang buruk. Untuk dapat membedakan suatu produk berkualitas atau tidak kita harus mengalami masalah terlebih dahulu, tanpa pengalaman itu tidak semua dapat mengambil kesimpulan.

Penulis sudah 4 tahun mengggunakan bateria accu asam timbal, dan juga baterai kering berjenis lead acid untuk kebutuhan penerangan. Baterai ini setiap malam dipergunakan untuk menghidupkan lampu penerangan rumah dan luar rumah, dengan total konsumsi semalaman sekitar 35Ah untuk semua penerangan.

Jika di kalikan, sehari adalah satu siklus. Dimana saat malam hari baterai di kuras hingga kapasitas paling rendah, dan pada siang hari baterai di isi ulang. Dalam 24 jam memakan satu kali siklus pengisian dan pengosongan, dan rata-rata baterai lead acid mempunyai 200 hingga 300 siklus ( sangat pendek )

Kapasitas mulai terdegredasi pada pemakaian setahun pertama. Untuk baterai berjenis asam timbal, biasanya penurunan kapasitas di buktikan dengan turunya voltase penuh, voltase penuh menurun di sebabkan salah satu sell pada baterai tersebut sudah tidak lagi sempurna. Umur baterai masih dapat digunakan, 1-2 tahun kedepan sebelum pada akhirnya mati dan tidak bisa lagi menerima pengisian daya.


Bagaimana dengan baterai lifepo4, Lithium, dan poly?

Baterai ini mempunyai daya tahan yang tinggi, dan juga mampu menyediakan arus lebih besar tanpa mengalami penurunan tegangan seperti pada baterai basah. Rata-rata durasi pemakaian baterai lithium 5-10 tahun, dengan rata-rata siklus pengisian 2000-3000 siklus.

Setelah mencapai batas siklus pengisian baterai jenis ini tidak akan mengalami degredasi penurunan tegangan, tapi ia akan mengalami penurunan kapasitas daya simpan. Baterai masih dapat digunakan hingga kapasitas paling rendah sekalipun, semakin lama durasi pemakaian setelah habis masa siklus pengisian baterai akan terus kehilangan kapasitasnya seiring waktu.

Meskipun demikian baterai masih dapat memberikan daya seperti sediakalah tanpa mengalami penurunan tegangan seperti halnya pada baterai basah. Baterai lithium setiap selnya terdiri dari gulungan katoda dan elektroda, dan dengan sedikit cairan elektrolit. Sehingga pengurangan tegangan akibat hambatan resistansi yang timbul lebih kecil dibandingkan baterai basah.

Mungkin ada yang menyetarakan baterai ini dengan baterai ponsel, dimana rata-rata mamsa pakainya hanya 1 tahun. Tapi definisi tersebut tidak kuat, smarphone yang kita pakai sehari dapat mengisi daya 2-4x sehari. Sementara baterai yang akan di pakai oleh PLTS hanya di isi sebanyak 1x dalam sehari, cukup lama untuk mencapai batas siklusnya.

Dibalik keunggulanya, baterai lithium juga tidak tahan terhadap kerusakan low voltage, over voltage, dan panas yang berlebihan. Jika baterai di isi daya hingga mencapai batas maksimal tegangan penuh nya, maka baterai akan mulai mengembung. Begitu juga ketika baterai di gunakan hingga batas kapasitas 10%, baterai akan mengalami pengembungan dan kehilangan daya nya.

Baterai yang kembung umumnya masih dapat di pakai, namun baterai tersebut sudah tidak ideal lagi memberikan daya yang kosntan. Terkadang daya turun naik selama masa penggunaan, ada juga baterai yang mengalami mati total alias tidak lagi dapat di isi ulang. Penggunaan baterai lithium memnbutuhkan sirkuit elektronik yang di sebut sebagai BMS ( baterai management sistem ) untuk menjaga dan mengontrol baterai tersebut.


Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap alih-alih meminta rekomendasi penggemar, bisa melihat aktifitas satu hobi. Hobi panel surya, komunitas Youtube. Dimana seorang kreator membagikan pengalaman mereka, bisa di amati. Mana yang lebih dominan dari akitfitas mereka, apakah tetap bertahan memilih salah satu produk baterai saja atau mereka akan lebih lama dan tertarik pada baterai lithium dengan teknologi yang lebih baru.

Preferensi dari setiap orang akan mencerminkan mana yang bagus mana yang tidak bagus. Tapi, pada dasarnya baterai di ciptakan untuk tujuan penggunaan tertentu, mengacuh pada ada harga ada kualitas. Baterai basah umur pakainya lebih kecil, ukuran lebih besar, berat, tapi harganya murah. Sementara itu, baterai kering sel lithium terkenal karena kehandalanya dalam memberikan arus tinggi, lebih stabil, dan tahan lama, sangat sebanding dengan harganya yang mahal.

Tagged : #teknologi #diy #elektronika , pada Kamis, 22 Februari 2024 07:04 WIB